5 Cara Membangun Bisnis Online Rumahan untuk Pemula

Rumah Sejuta Martabak Jakarta, Indonesia


Memiliki bisnis online rumahan mungkin jadi impian banyak orang. Bisa jadi motivasi kamu berupa bayangan akan suatu kantor di ruangan berjendela kaca, di mana kamu mengelola website toko online dengan hosting murah milik kamu sendiri, bertemu dengan orang-orang baru untuk memperkenalkan produk kamu, hingga mampu mendapatkan omset puluhan juta.

Tidak ada salahnya untuk bermimpi setinggi mungkin. Namun jika kamu ingin mewujudkan impian untuk memiliki bisnis online rumahan, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Karena mengelola bisnis online tidak sekadar membuat blog untuk menjual produk kamu.

Tidak adanya pengalaman dalam berbisnis bukanlah suatu penghalang. Bahkan, minimnya pengetahuan seputar bisnis bisa membuat kamu termotivasi untuk belajar sebanyak mungkin. Apa yang sudah kamu pelajari pun bisa dengan segera diaplikasikan pada bisnis yang baru dimulai.

Lalu, bagaimana caranya untuk memulai bisnis online rumahan untuk pemula seperti kamu?

#1 Cek potensi pasar dari niche yang diminati

Bukan suatu hal yang mustahil untuk mengikuti kata hati dengan memulai bisnis online yang sesuai dengan passion kamu. Pada dasarnya, menjalani bidang apa pun yang cocok dengan passion akan lebih mudah dilakukan dengan penuh semangat.

Betul, kamu akan merasa lebih termotivasi untuk terus maju saat menjalani sesuatu dengan penuh semangat. Walau begitu semangat saja tidak cukup untuk memulai bisnis online rumahan yang kamu dambakan. Pada masa awal memulai suatu bisnis, perlu dilakukan berbagai pertimbangan, seperti melakukan cek potensi pasar dari niche yang kamu minati.

Baca juga: Cara Mendesain Website Bagi Pemula dengan 5 Langkah Mudah

Untuk melihat potensi pasar dari produk yang ingin dijual, kami bisa melakukan survei terlebih dahulu melalui pendapat dari kerabat terdekat. Selain itu, kamu bisa menyebarkan form menggunakan Google Sheet kepada partisipan yang secara sukarela memberikan info emailnya hingga voting melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, maupun Facebook.

#2 Cermati kebutuhan dasar dan modal

Di antara mereka yang baru memulai bisnis, masih banyak yang “buta” akan perkara modal dan kebutuhan dasar. Modal bukan hanya tentang uang, melainkan juga biaya operasional lain yang sering tidak terpikirkan oleh para pebisnis pemula.

Agar kamu tidak kelimpungan pada masa awal membangun bisnis online, pahami dulu 3 kategori yang termasuk di dalam modal dan kebutuhan dasar usaha. Kategori-kategori itu meliputi modal investasi awal, modal kerja operasional, dan biaya tetap.

Baca juga: Sebuah Momentum

Jika kamu baru memulai suatu usaha, modal investasi awal yang dipersiapkan berupa properti, fasilitas pendukung, hingga pelatihan karyawan. Untuk modal kerja operasional, contoh modal yang masuk di dalamnya adalah barang dagangan atau produk yang dijual.

Sedangkan untuk biaya tetap meliputi biaya untuk kebutuhan listrik, koneksi internet, marketing, hingga gaji pegawai. Apabila kamu sudah siap memenuhi ketiganya, bisnis yang kamu mulai bisa dikatakan sudah siap secara finansial.

#3 Pelajari berbagai hal terkait administrasi

Sebelum memulai, mungkin kamu berpikir bahwa membangun bisnis online murahan adalah sesuatu yang sepele. Kamu hanya perlu mengandalkan koneksi internet, laptop, dan duduk manis sambil terus berusaha menawarkan produk kamu melalui platform digital. Kenyataannya, menjalani bisnis perlu pengetahuan lebih mendalam, terutama mengenai administrasi.

Salah satu contoh terkait administrasi terlihat dari apa yang dijabarkan pada poin kedua. Walaupun kamu merasa modal maupun pemasukan pada masa awal memulai bisnis terasa kecil nominalnya, jangan sampai nominal tersebut terlewat dari pencatatan administrasi. Dari pencatatan rutin itulah nantinya bisa dilihat seberapa tinggi peningkatan bisnis kamu.

Selain melakukan pencatatan administrasi secara tertib, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemisahan administrasi keuangan pribadi dan bisnis. Jangan pernah mencampurkan keduanya dalam satu catatan administrasi karena akan menyulitkan kamu dalam membedakan mana pemasukan dan pengeluaran untuk urusan pribadi dan bisnis.

#4 Rancang strategi pemasaran dengan matang

Banyak yang berpendapat bahwa memikirkan strategi pemasaran dengan matang adalah perbuatan yang sia-sia dan membuang-buang waktu. Hal itu tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Keputusan tentang cara kerja sebuah bisnis biasanya akan kembali lagi ke pemilik bisnis tersebut.

Apabila kamu termasuk seorang risk-taker dan tak keberatan untuk mencoba segala macam strategi tanpa terlalu banyak pertimbangan, mungkin kamu akan cocok dengan waktu eksekusi yang singkat. Namun jika kamu seorang pemula yang baru saja memulai bisnis, sebaiknya coba rancang strategi pemasaran dengan matang terlebih dahulu.

Baca juga: 'Temu Kangen' Volunteers Hebat Makassar International Writers Festival 2015

Merancang sebuah strategi dengan matang bukan berarti menghabiskan waktu berbulan-bulan hanya untuk memulai. Begitu juga dengan menjalankan sesuatu dengan spontanitas yang bukan berarti tanpa perhitungan. Jika kamu sudah memulai dengan catatan administrasi keuangan yang jelas, kamu akan dapat memutuskan strategi promosi apa yang cocok untuk kamu.

Katakanlah modal kamu sudah terkuras banyak untuk pembuatan website, maka selanjutnya kamu bisa melakukan pemasaran melalui media sosial dengan memanfaatkan fitur-fitur gratisnya. Jika sudah terkumpul lebih banyak pemasukan, kamu bisa tingkatkan biaya pemasaran dengan pemasangan iklan, seperti Facebook/ Instagram Ads maupun Google AdWords.

#5 Lakukan evaluasi dan ikuti program mentoring

Sudah mencoba berbagai cara untuk memasarkan produk kamu? Jangan lupa untuk melakukan evaluasi rutin setiap bulan untuk memantau perkembangan dari bisnis online kamu. Walau kamu baru saja memulainya, tidak ada salahnya untuk mengevaluasinya secara mendalam dan menganalisisnya.

Analisis dilakukan untuk mencari tahu lebih jauh langkah apa yang perlu diambil untuk meningkatkan performa bisnismu. Jika menemui kesulitan dalam mengembangkannya, kamu bisa bergabung dengan suatu program mentoring.

Program ini bertujuan untuk membantu kamu melihat kemungkinan-kemungkinan yang bisa diusahakan melalui bisnis online yang kamu kelola. Mentoring yang bisa kamu ikuti tidak hanya berfokus pada pengembangan produk saja, tetapi juga untuk meningkatkan angka penjualan melalui branding, pemasaran, maupun administrasi yang lebih teratur.

Baca juga: Hal yang Paling Dibenci Einstein

Dari lima poin di atas, manakah yang sudah diterapkan untuk memulai bisnis online kamu? Apabila belum, tidak ada salahnya untuk mencobanya mulai dari sekarang. Selamat berbisnis!

Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.