Unleash Limitless Possibilities with Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8



SAYA sudah cukup lama menyimpan Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 ini di tab favorit di salah satu aplikasi marketplace yang ada di smartphone saya. Targetnya adalah akhir tahun ini atau awal tahun depan bisa terbeli. Dan alasan saya memilih produk ini juga enggak neko-neko.

Satu, sesuai budget.

Dua, spesifikasinya di atas laptop saya yang sekarang.

Tiga, sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Empat, karena Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 ini sudah ditenagai Intel EVO. Buat kamu yang belum tau, Intel EVO itu semacam prosesor yang sekaligus jadi label jaminan performa dari sebuah perangkat laptop. Jadi kalau beli laptop dengan prosesor berlabel Intel EVO, performanya enggak usah diragukan lagi.

-///-

Sebagai seorang ayah ber-toddler satu yang bekerja secara remote alias dari mana saja, tiap hari bagi saya seperti naik roller coaster. Tiap pagi, kesibukan saya kurang lebih seperti ini pada hari kerja: bangun – masak nasi – mengecek air – bantu istri masak – buka laptop – ajak anak main sambil mengecek kerjaan – sarapan sambil menyuapi anak – isi absensi kerjaan sambil menyiapkan air buat mandi anak – kerja tipis-tipis – mandiin anak – kerja tipis-tipis sambil ajak main anak – nidurin anak – kerja.

Beberapa urutan bisa saja dibalik. Misalnya seperti ngecek air dulu baru masak nasi, sarapan sendiri karena anak sudah makan duluan sama ibunya, atau ngajak anak main dulu baru buka laptop. Namun yang pasti, rutinitas harian saya kurang lebih seperti itu. Saat akhir pekan pun mirip, bedanya paling hanya di bagian buka laptopnya yang lebih siang atau kadang malah pas sore.

Namun, poin yang pengin saya sampaikan di sini adalah bahwa bekerja dari rumah sambil mengurus anak berarti laptop harus selalu dinyalakan untuk stand by meski kadang-kadang hanya didiamkan selama berjam-jam karena sibuk sama hal lain. Kondisi ini membuat saya jadi belajar mengatur waktu dan memaksimalkan efisiensi kerja saya.

Namun, hal ini menghadapkan saya pada satu tantangan baru: kondisi laptop yang kurang mumpuni ketika digunakan dalam waktu yang lama. Laptop saya, yang telah melayani saya selama lebih dari lima tahun, mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan saat dinyalakan lebih dari enam jam.

Meskipun hal ini bisa menjadi hambatan, saya tidak membiarkannya menghalangi semangat saya dalam bekerja. Ketika laptop baru dinyalakan, saya berfokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kekuatan pemrosesan yang lebih tinggi atau menggunakan aplikasi berat. Sementara itu, saat laptop mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan, saya beralih ke tugas-tugas yang lebih ringan seperti menulis konten, merencanakan strategi, atau memeriksa dan membalas email.

Ketika anak saya butuh perhatian ekstra atau harus mengurus tugas-tugas rumah tangga, saya mengambil jeda sejenak dari pekerjaan dan memberikan waktu sepenuhnya untuk anak. Saya mencoba untuk menjaga keseimbangan antara tanggung jawab sebagai seorang pekerja dan seorang orang tua yang hadir untuk anak.

Tapi lagi dan lagi, semangat saya dalam bekerja sambil mengurus anak dan rumah tangga kadang-kadang dibuat patah ketika tiba-tiba laptop saya mulai lelah dan nge-hang saat membuka beberapa file berukuran besar pada saat yang bersamaan. Hal ini membuat saya kepikiran untuk ganti laptop ke yang lebih baru, dan tentu saja lebih bagus.

Ada banyak laptop yang bisa jadi pilihan, tetapi setelah berminggu-minggu mencari di marketplace, membaca review di internet, hingga menonton ulasan para expert gadget di YouTube, pilihan saya jatuh pada Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8.

Mengapa Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8?




Seperti yang sudah saya bilang di awal tulisan, ada beberapa hal yang pada akhirnya membuat saya memutuskan ingin punya Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 dibanding seri-seri lenovo lainnya. Saya sudah menjelajahi berbagai seri laptop Lenovo Indonesia mulai dari ThinkPad yang kata temen saya Kandang Lana performanya sangat bagus tapi sayangnya enggak cocok sama saya secara personal; seri IdeaPad yang performanya juga mantap tapi lebih ringan secara bobot; seri Legion yang tentu saja enggak akan saya pilih karena saya sama sekali bukan gamer alias mentok-mentok cuma main Tetris kalau di smartphone atau Plant VS Zombies kalau di laptop; dan tentu saja berbagai tipe laptop dari seri Yoga yang akhirnya bikin saya kepincut dan berkata: “INI DIA YANG SAYA BUTUHKAN!”

Harga sesuai budget


Secara harga, Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 ini sesuai dengan kondisi keuangan saya saat ini. Dengan spesifikasi yang mumpuni, menurut saya harganya masih relatif terjangkau dan masuk akal untuk laptop yang bakal digunakan untuk bekerja sehari-hari.

Spesifikasi di atas laptop yang sekarang


Sekarang ini saya menggunakan laptop bertenaga Intel Core i5 Generasi ke-8 dengan RAM sebesar 4GB. Beberapa orang menyarankan agar saya mengganti laptop dengan spesifikasi yang sama, tetapi dengan generasi terbaru. “Pastinya experience-nya akan tetap lebih baik,” kata salah seorang teman.

Saya percaya itu, tetapi rasanya saya juga pengen upgrade experience yang jauh lebih baik, jadi kenapa enggak sekalian upgrade laptop dengan spesifikasi yang lebih tinggi dari yang sebelumnya saja? Begitu pikir saya. Lagi pula, saya akan menggunakan laptop ini untuk menunjang pekerjaan berat sehari-hari dan dalam jangka panjang. Jadi, saya sangat menomorsatukan kenyamanan dan ketahanan.


Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 punya spesifikasi yang sangat cukup untuk pekerja digital seperti saya ini. Performa powerful, desain stylish, baterai tahan lama, ports cukup lengkap, layar sangat cukup (saya suka laptop dengan layar 14 inci karena tidak kebesaran dan tidak juga kekecilan. Ya, saya merasa laptop 13 inci terlalu kecil, sedangkan 15 inci terlalu besar.

Intel EVO


Salah satu alasan terbesar mengapa saya memilih Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 ini adalah karena seri ini sudah bertenaga Intel EVO. Saat saya menjelajah laptop-laptop, saya hampir selalu fokus ke sini saat mengintip spesifikasi. Dan Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 inilah yang berlabel Intel EVO tapi harganya masih terjangkau. Kadang ada yang sudah pakai Intel EVO tetapi harganya belum terjangkau, atau saya kurang sreg sama desainnya. Namun begitu melihat Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8, saya merasa inilah pilihan saya selanjutnya. And I believe I can Unleash Limitless Possibilities with Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8, shortly.

Saya sudah menabung untuk memiliki Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8 sejak beberapa bulan lalu. Selain karena desain dan performa—dan Intel EVO yang tertanam di dalamnya sebagai jaminan, inovasi Lenovo juga memang tidak pernah biasa-biasa saja, makanya saya sangat tertarik dan tidak sabar untuk segera mengadopsi “toddler” saya yang baru nanti: Lenovo Yoga Slim 6i Gen 8!
Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.