Freak

Rumah Sejuta Martabak Mars, TX 75778
PHOTO: 453169 on Pixabay
Judul            : Freak
Penyanyi     : Workstation
Album          : Gudang Garam Rock Competition Compilation
Tahun           : Nggak tau, tapi kayaknya 2007 sih

Gue dulu suka ngikutin kompetisi musik rock. Dari pencarian vokalis EVO yang akhirnya memilih Elda, The Dream Band di Trans 7 (dulu masih TV7) yang melahirkan Kotak dan Lima, Djarum Super Festival Rock Indonesia yang akhirnya memperkenalkan gue sama Loe Joe dan Kobe, sampai Gudang Garam Rock Competition di Indosiar yang menelurkan Workstation itu sendiri.

Dari puluhan peserta GGRC saat itu, gue hanya suka dan terpaku dengan penampilan Workstation. Karena ini kompetisi musik rock, para peserta yang tampil berdandan berlebihan kayak personel Kuburan Band dengan aksi panggung yang bikin panitia sujud syukur kalau panggung tidak jadi roboh. Tapi begitu Workstation tampil, atmosfer panggung langsung berubah.

Penampilan mereka tidak seperti rocker.

Alih-alih berteriak dan berlarian tidak jelas keliling panggung mencari tujuh Bola Naga seperti peserta lainnya, Workstation lebih memilih fokus memikat hati juri dengan lagu dan penampilan terbaik mereka. Menyanyikan lagu tanpa banyak “bacot” dan akhirnya mereka keluar sebagai juara di akhir kompetisi. Sejak awal, gue sudah merasa kalau band ini akan menampilkan musik yang berbeda, bahkan bisa dilihat sejak mereka menaiki panggung pertama kali dengan pakaian yang sederhana. Untungnya setelah mereka nyanyi nggak ada acara tanya-jawab dan dilanjut tangis-tangisan yang berakhir menghadirkan keluarga mereka yang ternyata sudah lama terpisah jarak dan waktu. Pftt.

Sejak saat itu, gue tidak pernah tidak memasukkan lagu Freak ciptaan Workstation ke dalam handphone gue sampai sekarang.

- - -

Beberapa orang bilang, Saint Loco adalah Linkin Park-nya Indonesia. Tapi gue selalu mengasumsikan kalau orang-orang yang mengatakan itu berarti belum pernah dengar lagu dari Workstation ini. Ya, maklum sih. Beda label. Kalau mau membandingkan Saint Loco dengan Workstation dari segi pencapaian juga rasanya tidak adil. Menyebut Saint Loco, orang-orang akan langsung teringat dengan Terapi Energi, Kedamaian, atau mungkin Astrid. Tapi kalau menyebut Workstation, orang-orang pasti akan bengong sejenak lalu bilang, “Ha? Iklan permen karet jaman dulu ya?”

Sebenarnya gue pengin banget Workstation dikenal lebih luas lalu mereka membuat album. Sayangnya prospek band beraliran rock memang kurang bagus di Indonesia. Bahkan Burgerkill dan The SIGIT saja harus terkenal dulu di luar negeri baru bisa “diterima” di Indonesia. Jadi, Workstation pun demikian dengan band-band sealiran lainnya yang terkena seleksi alam lebih cepat; harus redup sebelum sempat bersinar. Gue juga cukup sedih melihat musik melayu lebih gampang diterima daripada musik rock. Kultur di negeri ini memang unik.

Oh, gue jadi ingat waktu gue nungguin jam satu malam cuma buat nonton re-run Gudang Garam Rock Competition dan nontonin Workstation tampil (karena nonton di YouTube sudah terlalu mainstream). Kebiasaan gue kalau nonton band kesayangan di televisi adalah, volume harus maksimal, kebiasaan yang menurun dari dua kakak gue yang ngefans setengah mati sama Sheila on 7 dan Elvi Sukaesih.

Tapi karena waktu itu sudah lewat tengah malam, volume TV nggak gue gedein penuh, jadi hanya setengah. Pas lagi seru-serunya nonton, bapak gue bangun karena keganggu suara musik itu dan langsung matiin TV tanpa ba-bi-bu.

“Kok dimatiin, Pak?”

“Oh, kamu lagi nonton? Kirain udah tidur. TV-nya berisik.”

Ya emang salah gue juga sih nonton sambil menarik selimut hingga dagu dan dalam keadaan lampu ruangan udah mati semua. Pas TV gue nyalain lagi, eh udah habis.



- - -


Sekarang gue nggak tau lagi ke mana band ini, apakah masih suka manggung atau para personelnya memutuskan untuk berjualan bakso keliling. Di Google juga minim sekali informasi yang bisa gue dapat, bahkan Log Zhelebour sebagai produser rekaman mereka juga tidak pernah menuliskan pembaruan soal Workstation, tidak juga mengumumkan pembubaran. Tapi gue selalu berharap suatu hari gue akan mendengar kabar kalau mereka jualan bakso beneran mengeluarkan album. Semoga.

Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.