Piala Dunia


Saya enggak begitu ngikutin Piala Dunia 2022.

Saya bahkan enggak nonton satu pun pertandingan tuan rumah Qatar. Yang saya tahu hanya bahwa Qatar adalah tuan rumah terburuk sepanjang sejarah Piala Dunia karena kalah tiga kali dalam tiga pertandingan penyisihan grup, dan hanya mencetak satu gol.

Bahkan, Afrika Selatan yang enggak pernah diunggulkan aja bisa ngasih kejutan waktu jadi tuan rumah.

Namun, Piala Dunia 2022 benar-benar di luar ekspektasi.

Saya adalah penggemar tim Brasil sejak Piala Dunia 2002. Sampai sekarang pun masih ingat betapa bagusnya Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho di lini depan dan kokohnya Cafu dan Roberto Carlos di lini belakang. Superbagusnya Jerman kala itu bahkan enggak sanggup mengimbangi Brasil pada laga final. Namun, selepas itu Brasil belum pernah juara lagi—bahkan ketika jadi tuan rumah tahun 2014. Malahan dibantai sama Jerman pada laga semi-final.

Sejak saat itu saya enggak pernah lagi jagoin siapa-siapa di Piala Dunia. Saya selalu mendukung tim yang menurut saya bagus pada saat itu, termasuk untuk tahun ini.

Sebelum Piala Dunia bergulir, saya menjagokan Brasil, Portugal, Belanda, dan Prancis. Menurut saya keempat negara ini punya materi pemarin yang sama bagusnya antara tim inti dengan tim pelapis. Nyatanya, sisa Prancis yang belum tumbang.

Untuk Brasil dan Portugal, saya melihat mereka terlalu cepat berpesta—ketika menang besar pada babak 16 Besar. Ini memang hanya teori sotoy, tetapi tim-tim yang menang besar dan selebrasi berlebihan sebelum sampai final enggak akan pernah juara. Jerman menang besar 1-7 lawan Brasil pada semi-final Piala Dunia 2014, tetapi mereka selebrasinya biasa saja. Mereka baru pesta pora setelah menang pada laga final lawan Argentina, padahal skornya hanya 1-0.

Dari semua jagoan saya, tersisa Prancis yang masih bertahan. Saya antara terpukau dan biasa saja melihat Prancis bisa sejauh ini. Ya, seperti yang saya bilang tadi, Prancis itu sama bagusnya antara tim inti dan pelapis. Namun, ada hampir 10 pemain bintangnya yang enggak jadi berangkat karena cedera ini-itu. Masalahnya sekarang, saya pengin Prancis masuk final, tetapi pengin juga Maroko yang keluar sebagai juara—yang mana enggak mungkin karena keduanya ketemu di semi-final.

Enggak tahu kenapa, sekarang saya jadi ngerasa bosan dengan juara Piala Dunia yang “itu-itu” aja. Jadi saya berharap, kalau bisa Maroko aja yang jadi juara biar tercetak sejarah baru. Kepenginan saya juga cukup beralasan.

Argentina


Saya pengin banget sebenarnya Messi juara Piala Dunia, tapi kalau bisa jangan sama Argentina. Dari dulu saya enggak pernah suka sama Argentina, dari zaman Hernan Crespo, Gabriel Batistuta, sampai sekarang Lionel Messi. Saya cuma suka sama pemainnya, enggak suka sama negaranya. Kalau ada kesempatan Messi menang Piala Dunia sebagai pemain Guatemala atau Namibia, please make it happens.

Prancis


Udah pernah juara. Dua kali lagi. Jadi kalau tahun ini juara lagi, terlalu membosankan~

Kroasia


Seingat saya Kroasia pernah nembus final pada Piala Dunia sebelumnya. Akan tetapi, tahun ini saya melihat Kroasia adalah tim yang paling enggak layak sampai semi-final, apalagi kalau sampai juara. Enggak banget. Mereka seharusnya kalah saat adu penalti lawan Jepang.

Maroko


Enggak ada alasan untuk bilang Maroko jangan juara Piala Dunia tahun ini. Mereka datang ke Qatar sebagai negara yang enggak diunggulkan. Saat babak penyisihan grup, beberapa orang bilang mereka tim kuda hitam. Menurut saya, kuda hitam pun belum.

Pertandingan pertama, Maroko cuma bisa main imbang tanpa gol lawan Kroasia—ini kenapa saya bilang Kroasia itu tim yang enggak banget buat Piala Dunia kali ini. Sejak awal sampai semi-final enggak pernah mengincar kemenangan. Baru pada pertandingan kedua dominasi Maroko mulai kelihatan, dan puncaknya ketika berhasil memecundangi segudang bintang Portugal.

Dua pertandingan lagi jelas masih sangat panjang buat Maroko, apalagi ketemu Prancis yang penuh pengalaman. Namun, kalau mereka bisa konsisten dan tidak terbawa hype seperti Portugal dan Brasil, saya yakin Maroko bisa bikin seluruh dunia takjub.

Ngomong-ngomong, beberapa di antara ocehan saya di atas sempat saya obrolin di The Number 10 Show di YouTube. Obrolannya bisa ditonton di sini, atau di bawah ⬇️🆓



Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.