10 Film Favorit yang Diangkat dari Kisah Nyata
Gue
dapat dari Wikipedia, katanya film pertama yang diadaptasi dari kisah nyata
adalah Major
Wilson’s Last Stand, sebuah film dokumenter yang diangkat dari kejadian
perang di masa lalu yang difilmkan berdasarkan catatan Shangani Patrol. Karena
film ini udah lama banget, tahun 1899, jadi gambarnya masih hitam-putih dan
masih bisu.
Setelah
itu, semakin banyak rumah produksi yang membuat film berdasarkan kejadian
nyata, dan nggak sedikit juga film seperti ini yang sukses dan laku keras di pasaran.
Bahkan, nggak jarang gue baru tau kalau film yang gue tonton itu diangkat dari
kisah nyata, beberapa waktu setelah menontonnya.
Walaupun
kebanyakan film yang diangkat dari kisah nyata disisipi adegan yang menyimpang
alias sebenarnya cerita aslinya nggak kayak gitu, tapi diubah sedikit biar
meninggalkan kesan drama dan menyentuh perasaan penontonnya.
Kalau
gue liat daftarnya di Wikipedia, film yang diangkat dari kejadian nyata sudah
mendekati angka seribu, tapi yang sudah gue tonton kayaknya baru di angka puluhan.
Dari puluhan itu, gue punya 10 favorit yang gue mau bagiin ke kalian. Berikut adalah
10 film favorit gue yang diangkat dari kisah nyata:
#1 A Beautiful Mind (2001)
Sutradara : Ron Howard
Produksi : Universal Pictures
Genre : Drama, romansa
Durasi : Dua jam setengah
Ah,
film ini bagus banget.
John
Nash adalah seorang genius. Dia jago matematika, tapi sombong. Dia melakukan
setiap kegiatan berdasarkan perhitungan matematika. Mulai dari cara sekumpulan
burung membagi makanan ke sesamanya, sampai cara mengencani perempuan pun dia
hitung pakai rumus matematika.
Meski
pada akhirnya John Nash mendapat penghargaan nobel atas pencapaiannya, tapi
jatuh bangunnya bikin orang-orang terdekatnya ikutan frustasi karenanya. Untungnya,
Alicia Nash sang istri adalah tipe perempuan setia yang tanpa pamrih menemani
Nash hingga sembuh dari penyakitnya. Setiap hari Alicia menemani Nash minum kopi,
baca koran, main congklak, sampai main gundu di rumah tetangga.
#2 The Wolf of Wall Street (2013)
Sutradara : Martin Scorsese
Produksi : Red Granite Pictures
Genre : Drama, komedi, sedikit kriminal
Durasi : Panjang
Film
ini ngasih tahu gue kalau uang bisa mengubah orang menjadi lebih baik, juga
lebih buruk. Uang bisa membutakan siapa saja. Orang yang sudah kaya bisa buta
karena serakah, dan orang yang biasa aja bisa dibutakan uang karena mereka
kaget.
Jordan
Belfort (Leonardo DiCaprio) adalah salah satu orang biasa yang mendapatkan
kesempatan bekerja sebagai pialang saham alias broker di Wall Street, salah
satu tempat penghasil uang paling cepat (dan banyak banget) di dunia.
Gue
sebenarnya nggak paham-paham amat gimana caranya mereka bisa mendapatkan uang
sebanyak itu dari memainkan saham dan melakukan perputaran uang, tapi gue cukup
menikmati bagaimana Leonardo DiCaprio menggunakan uang yang dihasilkannya untuk
bersenang-senang. Beberapa hari setelah menonton film ini, gue bermimpi punya
duit dari hasil bekerja di Wall Street.
Mungkin
karena saking miskinnya gue.
#3 Lone Survivor (2013)
Sutradara : Peter Berg
Produksi : Universal Pictures
Genre : Thriller, drama
Durasi : Dua jam lebih satu menit
Kalau
disuruh milih film dari kisah nyata yang paling gue suka di antara yang ada di
daftar, gue akan memilih Lone Survivor.
Pada
tahun 2005, ada salah satu pemimpin Taliban bernama Ahmad Shah (bukan kakaknya
Raline Shah) yang diincar oleh Amerika. Mereka pun mengirim empat orang pasukan
khusus dan terlatih ke sana. Ternyata, semua nggak berjalan sesuai rencana. Meskipun
pasukan Taliban nggak begitu mahir menggunakan senjata, tapi kalau sepuluh
lawan satu ya pasti mampus juga.
Kalau
kalian nggak tahan dengan adegan thriller yang di-zoom out, sebaiknya film ini
dilangkahin aja.
#4 The Imitation Game (2014)
Sutradara : Morten Tyldum
Produksi : Black Bear Pictures
Genre : Drama, thriller
Durasi : Dua jam
Kasih
aja naskah film yang bagus ke Benedict Cumberbatch, kalian nggak akan kecewa
menontonnya.
Pada
tahun 1939, badan intelijen Inggris, MI6 merekrut Alan Turing (Benedict
Cumberbacth) bersama beberapa orang lainnya untuk memecahkan kode-kode rumit yang
dibuat nazi, kalau nggak salah namanya Enigma. Alan Turing pun menjadi pahlawan
dengan membuat mesin yang mampu menguraikan dan membaca kode yang dibuat nazi
tersebut. Alan Turing pun mendapat penghargaan dan dihargai sebagai pahlawan
sebelum akhirnya dijebloskan ke penjara oleh pemerintah Inggris sendiri pada
1952 karena dianggap memiliki orientasi seksual yang meyimpang.
#5 The Walk (2015)
Sutradara : Robert Zemeckies
Produksi : TriStar Production
Genre : Drama, thriller
Durasi : Dua jam
Film
paling ngehe yang diangkat dari kisah nyata yang pernah gue tonton.
Pada
tahun 1974 silam, ada orang rada-rada yang merencanakan menyeberang dari menara
satu ke menara seberang yang letaknya di puncak World Trade Center dengan berjalan
di atas seutas tali. Gue nggak tahu motivasinya apa, tapi Philippe Petit, yang
mana adalah seorang seniman, beneran melakukannya pada 7 Agustus 1974.
Habis
itu dia ditangkap polisi dan dipenjara.
#6 The Revenant (2015)
Sutradara : Alejandro González Iñárritu
Produksi : 20th Century Fox
Genre : Drama, thriller
Durasi : Dua jam setengah
Salah
satu film dengan pace yang lambat,
tapi nggak bikin gue bosan.
Film
ini bercerita tentang perjalanan, dan pengkhianatan. Kejadian nyata ini terjadi
pada tahun 1823 di mana orang-orang menelusuri hutan untuk menjaga perbatasan
tanpa menggunakan peta melainkan tanda yang dipasang di pohon-pohon dan di
jalan-jalan yang sudah dilewati.
Kalau
musim panas mungkin nggak jadi masalah. Masalahnya, perjalanan ini memakan
waktu lama dan melewati musim salju.
Satu-satunya
orang yang hafal jalan pulang adalah Hugh Glass yang diperankan oleh Leonardo
DiCaprio. Sayangnya, Hugh Glass kecelakaan di jalan; kegigit sama beruang dan
sekarat di tengah badai salju. Dari sinilah konflik dimulai.
Kalau
kalian ingin tau sebagus apa film ini, ini adalah film yang bikin Leonardo
DiCaprio dapat Oscar pertama dalam hidupnya sebagai aktor.
#7 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi (2016)
Sutradara : Michael Bay
Produksi : 3 Arts Entertainment
Genre : Thriller, drama
Durasi : Dua setengah jam
Ini
adalah salah satu film aksi favorit gue juga.
Awal-awal
film ini memang agak membosankan karena memperkenalkan dan menghubungkan setiap
tokoh terlalu lama meski nggak bisa dibilang juga kalau pace-nya lambat. Begitu masuk ke tengah, sampai akhir penonton nggak
dibikin bernapas saking serunya adegan tembak-tembakan yang berlangsung di jam
begadangnya anak bola.
Film
ini bercerita tentang aksi serangan kelompok militan di Lybia yang menewaskan Duta
Besar dan seorang perwira Amerika Serikat di sana. Anggota tentara yang
posisinya nggak jauh dari sana pun ditugaskan untuk mengamankan lokasi, dan
terjadilah pertempuran sengit selama semalam penuh.
Gue
udah nonton film ini beberapa kali, dan rasa frustasi dan pengen mati aja masih
tetap terasa setiap kali gue nonton dan membayangkan seandainya gue yang berada
di posisi para tentara itu.
#8 Hacksaw Ridge (2016)
Sutradara : Mel Gibson
Produksi : Summit Entertainment
Genre : Drama, histori
Durasi : Dua jam dua puluh menit
Andrew
Garfield ganteng.
Buat
gue, medan perang adalah tempat bunuh diri yang paling paling paling BGST. Kalau
beruntung, kalian bisa mati dalam 0,3 detik. Kalau enggak, kalian bisa melihat
diri dan teman kehilangan tangan, kaki, atau organ tubuh lainnya sambal teriak-teriak
penuh penyesalan. Kalau lagi nggak beruntung banget, kalian bisa pulang dalam
keadaan hidup, tapi nggak bisa lagi ngapa-ngapain selain bernapas.
Inilah
yang terjadi di Hacksaw Ridge, puluhan bahkan ratusan (kalau bukan ribuan) tantara
kehilangan nyawa, ada yang nyawanya nggak hilang tapi kaki dan tangannya yang
hilang.
Terlepas
dari apa yang dilakukan Desmond Doss di film ini (iya, film ini diangkat dari
kisah Desmond Doss yang nekat maju ke medan perang tanpa mau pegang senjata),
gue benar-benar nggak pernah suka dengan kekerasan, apalagi peperangan. Ngeri. Daripada
adu senjata, kan lebih baik adu kepintaran. Atau kalau adu kepintaran dianggap cemen,
adu cupang aja deh nggak papa. Asal jangan yang ada bunuh-bunuhan orangnya.
Cupang
kalau diadu nggak sampai mati, kan? Pingsan aja paling.
#9 Snowden (2016)
Sutradara : Oliver Stone
Produksi : Endgame Entertainment
Genre : Drama, thriller, criminal (mungkin,
CMIIW)
Durasi : Dua jam lebih dikit
Film
ini adalah film yang bikin gue memutuskan untuk menutupi kamera laptop gue
dengan stiker dan selotip.
Kalau
ini cerita fiksi, mungkin gue nggak begitu percaya, tapi Edward Snowden sendiri
lewat akun Twitter-nya mengonfirmasi kalau pemerintah Amerika memata-matai
semua orang melalui perangkat apa pun yang terhubung ke internet. Bahkan, kata Snowden,
tanpa internet pun mereka masih bisa merekam dan mengakses dokumen yang ada di
dalam perangkat yang dikehendaki.
Ngeri-ngeri
sedap juga sih pas tau ini. Ya, walaupun gue nggak punya data yang penting
banget tapi gimanapun ini adalah pelanggaran privasi dan pemerintah nggak
seharusnya ikut campur. Soal privasi gue, seharusnya biar gue sama Tuhan aja
yang tau.
#10 I, Tonya (2017)
Sutradara : Craig Gillespie
Produksi : LuckyChap Entertainment
Genre : Drama, olahraga
Durasi : Dua jam lebih satu menit
Ini
adalah film biografi dari atlet ice skating Amerika Serikat, Tonya Harding yang
diceritakan menyerang saingan terberatnya kala itu, Nancy Kerrigan.
Dari
film ini gue belajar bahwa persaingan nggak cuma ada di kelas dan di kantor,
tapi di semua tempat. Dan, gue juga belajar bahwa menjadi atlet nggak menjamin
kehidupan kalian lebih baik saat pensiun. Gue juga jadi tau kalau ketika kita
sukses, kadang-kadang orang-orang terdekat kita bisa menjadi superduperprotektif,
atau mencoba mengambil keuntungan dengan bersembunyi di balik kata “temen deket”.