10 Film Action Indonesia Favorit
Rumah Sejuta Martabak
101 College St, Toronto, ON M5G 1L7, Kanada
Sulit.
Satu
kata yang gue temui ketika harus memilih film action terbaik di Indonesia versi
gue. Bukan, bukan karena terlalu banyak pilihan. Sebaliknya, pilihannya dikit
banget.
Namun,
sedikit bukan berarti enggak ada juga.
Ada.
Langsung
aja, berikut ini adalah 10 film action Indonesia favorit versi gue:
#1 Merantau (2009)
Sutradara : Gareth Evans
Produksi : PT Merantau Films
Genre : Ya action dong!
Durasi : Dua jam lebih sedikit.
Seharusnya
suksesnya film ini bisa jadi momentum yang bagus buat perfilman Indonesia,
terutama di genre action. Gue suka banget dengan kualitas film ini yang enggak
kalah dengan yang ada di Hollywood sana. Dan kayaknya dari film ini juga gue pertama
kali mengenal sosok Iko Uwais dan Yayan Ruhiyan yang kini menguasai film laga
Indonesia dan juga luar negeri.
#2 Merah Putih (2009)
Sutradara : Yadi Sugandi
Produksi : Media Desa Indonesia
Naskah : Connor Allyn, Rob Allyn
Durasi : Hampir dua jam.
Sebenarnya
ini adalah trilogi film Merdeka, tetapi dari ketiga film itu gue paling suka
sama yang ini. Dan di film ini gue paling senang setiap kali terjadi dialog antara
Darius Sinathrya dan Donny Alamsyah yang masing-masing berperan sebagai Marius
dan Tomas.
Gue
nonton film ini bukan di bioskop, melainkan di televisi saat sedang suasana
kemerdekaan. Lupa tepatnya kapan, tapi seingat gue waktu itu masih sekolah dan
masih selalu teringat akting Marius yang ingin membela negara dalam keadaan mabuk.
Mabuk
alkohol, bukan mabuk agama.
#3 Serigala Terakhir (2009)
Sutradara : Upi Avianto
Produksi : Investasi Film Indonesia
Naskah : Upi juga
Durasi : Dua jam lebih dikit.
Ada
banyak adegan yang seru di film ini, dan salah satu yang masih terus ada di
kepala gue adalah adegan berantem di atas angkot. Kenapa? Karena mengingatkan
gue sama video pendek Transformers versi bajaj yang dulu pernah rame di
YouTube.
Ngaco.
...tapi
beneran.
Adegan
berantem yang serius tapi kocak dari Jarot, Ale, dan Fatir bikin gue
ketawa-ketawa sendiri setiap kali nonton film ini. Film yang mengangkat kisah
persahabatan yang kelam ini sedikit banyak ngajarin gue tentang bagaimana gue
harus bersikap dalam pertemanan.
#4 The Raid: Redemption (2011)
Sutradara : Gareth Evans
Produksi : PT Merantau Films
Naskah : Gareth Evans
Durasi : Hampir dua jam.
Dua
kali nonton bareng sama teman-teman kampus saking bagusnya film ini. Kami, dan
gue pribadi, merasa takjub kok bisa ada film Indonesia yang bagus banget kayak
gini. Beberapa teman yang jarang nonton film sempat nanya tentang Iko Uwais dan
dijelaskan oleh teman lainnya yang ternyata juga sudah mengikuti kiprah Iko
sejak di film Merantau.
Dan
ini, seingat gue, adalah satu-satunya film Indonesia yang gue tonton dua kali
di bioskop. Biasanya film-film Hollywood doang yang bikin gue kayak gini.
#5 Pirate Brothers (2011)
Sutradara : Asun Mawardi
Produksi : Creative Motion Pictures
Naskah : Matthew Ryan Fischer
Durasi : Hampir dua jam.
Film
ini keren.
Gue
punya 10 film favorit sepanjang masa, dan film ini masuk dalam daftar.
Gue
enggak tahu kenapa gue suka banget sama film ini. Yang jelas, gue enggak
sendiri karena kakak gue yang cowok juga ngaku ini adalah salah satu film
favoritnya. Mungkin karena premisnya sedikit relate dengan kehidupan kami,
entahlah.
Dari
sumber yang gue dapat, Film Pirate Brothers ini mendapat penghargaan Platinum
Remi Awards dalam The 45th WorldFest-Houston International Film Festival yang
diikuti oleh 30 negara dengan 500 film komersialnya.
Percaya
kan kalau gue bilang film Indonesia satu ini keren?
#6 Java Heat (2013)
Sutradara : Conor Allyn
Produksi : Margate House
Naskah : Conor & Rob Allyn
Durasi :
Hampir dua jam juga.
Menurut
gue, ini adalah salah satu film action Indonesia yang cukup berani dan
antimainstream pada masanya. Ceritanya tentang bom-boman gitu. Dulu kan rame
banget tuh soal bom membom di Indonesia.
Ya
belakangan ini juga sih. Hehe.
Gue
suka film ini karena ceritanya dibumbui dengan misteri yang cukup berhasil
bikin gue larut dalam berpikir siapa dan gimana cara pelakunya nanti ditangkap.
#7 The Raid: Berandal (2014)
Sutradara : Gareth Evans
Produksi : Stage 6 Films
Naskah : Gareth Evans
Durasi : Dua setengah jam.
Ya
nggak usah ditanyalah ya kenapa ada The Raid lagi. Lanjut.
#8 Buffalo Boys (2018)
Sutradara : Mike Wiluan
Produksi : Infinite Frameworks
Naskah : Mike Wiluan
Durasi : Satu setengah jam.
Pembukaan
film ini berhasil bikin gue mengira kalau gue lagi nonton film Hollywood.
Dari
segi eksekusi dan cerita secara keseluruhan, mungkin Buffalo Boys belum bisa
dibilang memuaskan. Masih banyak kekurangan, salah satunya durasi yang harusnya
bisa lebih cepat. Namun, buat gue, film ini sudah cukup untuk masuk ke dalam
daftar 10 film action Indonesia favorit versi gue.
Gue
juga baru tahu kalau salah satu pemerannya, Yoshi Sudarso, adalah aktor yang
pernah main di Power Rangers Dino Charge: Resurgence. Ranger Biru.
#9 Wiro Sableng (2018)
Sutradara : Angga Dwi Sasongko
Produksi : 20th Century Fox
Naskah : Harusnya bapaknya Vino Bastian sih
Durasi : Dua jam lebih dikit.
Sebenarnya
gue sedikit kecewa pas nonton Wiro Sableng, karena selama dua jam lebih Wiro ternyata
enggak mengeluarkan jurus yang jadi andalan gue sama kakak gue; Jurus Kunyuk
Melempar Buah.
Dulu,
kalau gue lagi berantem-beranteman sama kakak, pasti ini adalah jurus yang
selalu dia keluarkan, yang akan selalu gue respons dengan cara menghindar
sambil berguling dan pura-pura kena. Terus gue megang dada kayak Wiro Sableng
kalau habis kena pukulan musuh.
Habis
itu gue akan minta uangnya karena udah mengalah.
Buat
beli coki-coki.
Dengan
segala plot hole-nya, gue tetap suka dengan film ini karena cukup menghibur dan
tentu saja membangkitkan kembali ingatan masa kanak-kanak yang menyenangkan
bersama kakak gue. Eh, bukan cukup. Sangat. Wiro Sableng sangat menghibur, dan
ajaibnya, jokes kekinian bahkan bisa masuk ke dalam film dengan latar cerita
ratusan tahun lalu ini.
#10 The Night Comes for Us (2018)
Sutradara : Timo Tjahjanto
Produksi : XYZ Films
Naskah : Timo Tjahjanto
Durasi : Dua jam, dan kurang banget.
Buat
nonton film ini, gue butuh usaha ekstra.
Janjian
sama teman yang langganan Netflix, milih VPN app, nyari kafe yang tenang, beli
headphones yang enak, dan lain-lain, dan lain-lain.
Dan
lain-lain ini termasuk bayarin kopi temen gue.
Sebelum
nonton filmnya, gue dengerin duluan obrolan bersama Timo Tjahjanto di Show Box
Podcast dan dilumuri jutaan spoiler yang semakin bikin gue penasaran. OH I LOVE
SPOILERS SO GIVE IT TO ME BABY.
Dan
tibalah hari di mana gue dapat kesempatan nonton film ini.
…dan
gue langsung merasa kalau John Wick 1 dan 2 enggak ada apa-apanya dibanding The
Night Comes for Us ini.
GILA!