Langkah-Langkah Bijak Agar Utang KTA di Bank Bisa Diselesaikan Dengan Baik
Rumah Sejuta Martabak
Mars, TX 75778
![]() |
bruce mars on Pexels. |
Sebagai
salah satu penyedia pinjaman dana untuk masyarakat (baik kota maupun desa),
pihak bank menyediakan sejumlah produk yang bisa melayani kebutuhan dana warga
negara Indonesia. Salah satunya adalah produk KTA (Kredit Tanpa Agunan) online
yang saat ini semakin digemari berbagai macam kalangan masyarakat. Untuk kita
ketahui bersama, mengajukan KTA kini semakin mudah, praktis, dan aman mengingat
persyaratannya tidak mengharuskan nasabah untuk menjaminkan agunan.
Meskipun
begitu, dalam membayar cicilan, bukan berarti nasabahnya tidak akan pernah
mengalami kesulitan untuk pelunasannya. Sejatinya, diperlukan langkah-langkah
yang tak hanya bijak tapi juga cerdas agar hutang KTA di bank dapat segera
diselesaikan dengan baik setelah pinjam uang.
Beda
lagi halnya sama kredit dengan jaminan di mana pihak bank bisa menyita aset
jaminan yang sudah disepakati sebagai agunan, sebab cara pelunasan KTA-nya
kerap menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, nasabah tidak menjaminkan asetnya
sewaktu mengambil kredit tersebut.
Tip
pertama yang perlu digarisbawahi adalah: jangan melunasi utang KTA dengan
menambah utang baru (Kalau kata bang Haji Rhoma Irama jangan Gali Lobang
Tutup Lobang, nggak baik buat kesehatan dompet). Hal ini sejatinya nggak akan
menyelesaikan masalah. Bahkan mungkin (Mungkin? Jelas!) justru malah akan
menambah masalah baru bagi kamu karena beban utang kamu bisa-bisa menumpuk
dibuatnya. Tak ayal, beban bunga kamu bertambah tinggi karenanya.
Banyak
orang di luar sana yang telanjur menggunakan pinjaman dari rentenir untuk
menutup utang KTA. Alhasil beban bunga yang harus mereka lunasi malah hanya
bertambah tinggi. Maka dari itu sangat disarankan untuk tidak menambah utang
baru.
Sebagai
solusi sehat yang patut dipertimbangkan adalah dengan melakukan mediasi
perbankan yang difasilitasi oleh Bank Indonesia (BI). Untuk informasi
selengkapnya, kamu bisa mengeceknya langsung di halaman situs Bank Indonesia kalau
mau belajar mengenai mediasi perbankan ini.
Sebagai
informasi, cara penyelesaian sengketa dengan melibatkan BI ini punya beberapa
keunggulan, di antaranya yakni:
Gratis, tidak dikenakan biaya
Sejak penandatanganan kesepakatan mediasi, jangka waktu yang diperlukan yakni paling lama 60 hari kerja, dan
Proses mediasinya dilakukan secara informal dan fleksibel.
Meskipun
demikian, memang tidak semua kriteria KTA dapat menikmati fasilitas ini, dengan
kata lain hanya KTA tertentu saja yang dapat menikmatinya. Salah satunya yaitu
nominal pinjaman harus ada di bawah angka Rp500 juta. Yang kedua, nasabah juga
harus belum pernah atau tidak sedang dalam proses mediasi oleh BI maupun pihak
lainnya.
Adapun
dalam proses mediasi ini, pihak BI tidak akan berperan sebagai pemberi
keputusan. Pihak BI hanya akan menjadi sosok mediator saja. Dengan demikian,
pihak yang sedang bersengketalah yang tetap akan menjadi pengambil keputusan.
Lalu,
apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengajukan mediasi dengan
bantuan pihak BI ini? Berikut adalah penjelasannya, seperti yang gue kutip dari
website BI:
1
Pihak yang mengajukan perlu meminta penjelasan dan arahan kepada bank mengenai
penyelesaian sengketa. Kamu juga harus bisa memastikan apakah sengketa yang
berlangsung sudah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk dibantu
bermediasi.
2
Kamu perlu mengajukan permohonan penyelesaian sengketa ke pihak mediator, dalam
hal ini pihak Bank Indonesia (BI). Jangan ke toko emas apalagi toko bangunan.
3
Selanjutnya, ajukan permohonan penyelesaian sengketa ke pihak mediator, yaitu
Bank Indonesia (BI). Untuk itu, pihak bank akan mengarahkan untuk mengisi
formulir yang telah disediakan oleh mereka.
4
Berikutnya kamu hanya tinggal mengikuti proses mediasi yang meliputi
penandatanganan perjanjian serta akta kesepakatan.
5
Patuhilah hasil yang sudah disepakati saat mediasi berlangsung.
Solusi Bagi Utang KTA yang Telanjur Menumpuk
Ada
beberapa keputusan yang bisa kamu ambil selama mediasi berlangsung. Bagi kamu yang
hendak menyelesaikan utang KTA yang belum sanggup dibayarkan, berikut adalah
opsinya:
1 Rescheduling
Rescheduling
ini umumnya berupa perubahan dalam beberapa syarat perjanjian kredit. Salah
satunya mencakup—sesuai namanya—penjadwalan ulang proses pembayaran atau
perpanjangan tenor kredit kamu.
2. Reconditioning
Penyelesaian
mediasi dengan reconditioning ini merupakan perubahan terhadap sebagian atau
keseluruhan persyaratan kredit. Dengan demikian, rekondisi ini tak hanya
mencakup perubahan jadwal pembayaran, tenor serta persyaratan lainnya. Meski
begitu, perubahan ini tak berhubungan dengan perubahan maksimal saldo kredit
kamu.
3. Restructuring
Penyelesaian
dengan cara restructuring ini dilakukan dengan mengubah komposisi pembiayaan
yang mendasari pemberian kredit.
Setelah
kamu mendapatkan salah satu dari ketiga putusan di atas, kamu akan dipersilakan
untuk mulai kembali berdisiplin mengikuti ketentuan dari hasil mediasi yang
didapatkan. Berdasarkan beberapa kasus dan pengalaman yang terdahulu, terlilit
utang KTA kerap terjadi lantaran nasabah kurang displin. Jadi ada baiknya jika kamu
memperhatikan kedisiplinan guna menyelesaikan semuanya dengan lebih baik.
Biasanya,
banyak orang berutang KTA untuk digunakan menutupi berbagai kebutuhan mereka,
mulai dari yang produktif seperti untuk modal usaha hingga yang sifatnya konsumtif.
Semuanya ini sah-sah saja selama kamu mampu menyanggupi pelunasannya. Kalau
enggak, ya bye-bye.
Pertimbangkan
dan perhitungkan kesanggupan bayar kamu. Ingatlah rasio utang, yakni jumlah
angsuran per bulan kamu nggak boleh melebihi 30 persen dari total
penghasilan—hal ini perlu dipatuhi mengingat jika rasionya lebih dari itu, bisa
jadi anggaran untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder kamu akan terganggu.
Berdisiplinlah untuk mendahulukan pelunasan utang kamu dibandingkan
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Poin
terpenting lainnya adalah ini, apabila rasio 30 persen kamu sudah habis untuk
membayar angsuran KTA tiap bulannya, maka sangat disarankan bagi kamu untuk
tidak mengambil kredit lainnya. Hal ini wajib kamu patuhi kalau kamu ingin terhindar
dari lebih besar pasak daripada tiang.