Congratulation, I Hate You
Rumah Sejuta Martabak
Mars, TX 75778
![]() |
PHOTO: Free-Photos on Pixabay |
Judul : Congratulation, I Hate You
Penyanyi : Alesana
Album : On Frail Wings of Vanity and Wax
Tahun : 2006
Gue
lagi duduk sendirian di koridor kampus ketika Shany—salah satu teman kelas,
datang menghampiri gue. Dosen baru saja keluar dan gue nggak masuk karena
telat, dan tugas makin menumpuk.
“Firman,
kamu udah pernah dengar lagu ini belum?” tanyanya tanpa menanyakan perasaan gue
yang gagal ikut mid-test.
“Lagu
apa?” jawab gue dengan wajah datar.
Shany
mendekatkan layar BlackBeryy Curve miliknya dan di situ tertulis “Song 002 –
Artist Unknown” dengan jenis huruf yang sudah cukup bikin mata gue mimisan. Ia
kemudian menekan tombol play dan suara keyboard yang diiringi bunyi simbal yang
sesekali, memulai lagu itu.
“Awal-awal
lagunya santai, tapi makin ke belakang kayak orang gila.”
“Kamu
juga gila.”
Begitu
lagu masuk chorus, gue langsung jatuh cinta dengan lagu itu.
“Ini
judulnya apa, Shan?” tanya gue.
“Congratulation,
I Hate You. Alesana.”
“Kirim
via Bluetooth dong kalau gitu.”
Nggak
sampai semenit, lagu itu pun sudah berada di handphone gue. Mungkin orang-orang
sekarang banyak yang nggak tau fungsi Bluetooth karena sudah tergantikan oleh
MiDrop atau Share It, tapi percayalah, sebelum Bluetooth bahkan pernah ada
teknologi bernama Infrared yang penggunaannya (untuk bertukar file) lebih menegangkan
dari sekadar nonton video format .3gp sembunyi-sembunyi.
“Ada
yang lain?” tanya gue lagi.
“Nggak
ada, aku cuma punya satu itu aja,” kata Shany lalu pergi begitu saja.
Setelah
Shany pergi gue mendengarkan Congratulation, I Hate You berulang-ulang dan
benar, gue semakin suka sama lagu ini. Setelah sampai di rumah, gue pun mencari
tau lebih lanjut tentang Alesana dan lagu-lagu mereka lainnya.
Sampai
saat ini gue masih suka mendengarkan lagu-lagu dari album The Emptiness, dan
salah satu lagu dari album Where Myth Fades to Legend berjudul Sweetheart,
You’re Sadly Mistaken sempat jadi ringtone di handphone gue selama lebih dari
satu tahun. Selain dua lagu tersebut, gue juga suka beberapa lagu lain seperti
Apology, Ambrossia, Annabel, The Artist, The Murderer, dan Curse of the Virgin
Canvas hingga akhirnya gue menyadari kalau ternyata gue suka seluruh lagu-lagu
yang dibuat Alesana.
Belakangan
gue juga baru tau kalau ternyata Alesana sudah pernah sekali menggelar konser
di Jakarta. Sebuah fakta yang bikin gue berpikir, “gue selama ini ke mana aja,
kok ketinggalan lagu bagus kayak gini.”
Hal
lain yang bikin gue suka sama Alesana selain lagunya yang, yah, dengerin
sendiri aja, adalah aksi panggung di setiap konser mereka yang gokil abis.
Setiap kali nonton video konser Alesana di YouTube gue selalu teringat sama
aksi-aksi panggung Dan Marsala dan kawan-kawannya di Big Blue Monkey yang baru
sempat gue tonton live concert-nya ketika namanya sudah berganti jadi Story of
the Year.
Lagu Congratulation, I Hate You ini bahkan jadi salah satu lagu favorit gue sepanjang masa. Setiap kali pikiran kacau, perasaan galau, dan hal-hal sejenis lainnya datang, gue hampir selalu bisa mengusirnya setelah mendengarkan lagu ini meskipun gue nggak tau pasti lagu ini menceritakan tentang apa. Lagi pula, untuk beberapa alasan gue pikir lagu bukan dibuat untuk dimengerti, tapi dinikmati.
Semesta
sepertinya memang menakdirkan gue untuk kenal dan menyukai Alesana, karena
Shany, yang gue kenal, adalah seorang penggemar berat Pee Wee Gaskins. Dia
bahkan memakai nama Sansan di akun Twitternya saking sukanya dia sama band yang
sempat hype bertahun-tahun silam itu. Dan juga, Shany cuma punya satu lagu
Alesana itu dan di antara banyak yang terlambat masuk kelas kala itu, yang
diperdengarkan lagu itu cuma gue. Semesta lucu sekali, kan?
Catatan:
waktu itu sekelas ada 40 orang dan yang telat ada sekitar 20, jadi bayangkan
koridor kampus waktu itu ramainya seperti apa oleh jiwa-jiwa yang terpaksa
harus mengulang omong kosong yang sama tahun berikutnya.