5 Senjata Baru yang Gue Butuhkan
Rumah Sejuta Martabak
Special Region of Yogyakarta, Indonesia
Gue
baru saja mau belajar dan memulai menjadi personal video blogger untuk
melebarkan sayap di dunia perbloggeran tanah air. Mungkin gue sedikit terlambat
kalau melihat teman-teman blogger lainnya yang sudah ramai-ramai menjadi
vlogger dan sudah memiliki belasan bahkan puluhan vlog di channel YouTube
mereka. Tapi, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kan? Lagi pula,
tidak ada kata terlambat untuk belajar, kan..
Setelah
gue pikir-pikir, ternyata menjadi seorang vlogger sedikit lebih menantang dan
butuh lebih banyak persiapan dibanding menjadi blogger biasa yang hanya
bermodalkan tulisan dan beberapa gambar pendukung. Ketika gue baru memulai
menjadi blogger beberapa tahun lalu, gue hanya menulis tanpa menghiasi tulisan
gue dengan gambar. Hasilnya, banyak yang berhenti membaca tulisan gue di tengah
jalan karena bosan. Dari situ gue belajar dan mulai menyelingi tulisan dengan
gambar yang relevan dengan apa yang gue tulis. Misalnya ketika gue menulis
tentang kesehatan, gue menyematkan gambar pendukung di tengah tulisan seperti
gambar jarum suntik, obat bius, dan juga dokter cantik biar pembaca gue nggak
bosan kalau tulisan yang gue buat terlalu panjang.
Kemudian,
makin ke sini, gue melihat banyak pengguna internet yang cenderung lebih
menyukai konten berupa video daripada sekadar tulisan dan gambar.
Mungkin
karena audio visual seperti itu lebih gampang diingat dan lebih menarik.
Apalagi kalau suara di dalam video tersebut merdu seperti suara Haji Rhoma
Irama pas lagi nyanyi.
Setelah
menimbang-nimbang tanpa menggunakan timbangan, akhirnya gue memutuskan untuk
merambah dunia per-vlogger-an. Kemudian gue Googling alat-alat apa saja yang
harus gue punya untuk menjadi seorang vlogger. Ternyata cukup banyak.
Setidaknya ada lima alat baru yang gue butuhkan untuk menjadi seorang personal
video blogger. Gue pun mulai mencarinya satu per satu di salah satu website
e-commerce andalan gue, Lazada Indonesia.
Satu, kamera
Tentu
saja kamera adalah benda yang harus dinomorsatukan. Karena kalau nomor dua itu
selingkuhan #EH.
Tapi
serius, kamera adalah benda nomor satu yang harus ada untuk mulai menghasilkan
video. Sebagai pemula, gue nggak perlu kamera yang bagus-bagus banget. Cukup
kamera biasa seperti kamera pocket, atau handycam dengan harga di bawah satu
juta. Pake kamera smartphone juga nggak masalah, sih, tapi setelah gue coba,
gue kurang sreg aja sama hasilnya.
Buat
gue kamera di atas udah lebih dari cukup buat seorang pemula. Kalau hasilnya
positif, baru gue beralih ke kamera yang lebih bagus dan lebih mahal.
Dua, lighting
Kenapa
lighting itu penting menurut gue? Karena setelah gue ngerekam video pertama gue
pake smartphone di tempat yang pencahayaannya nggak stabil, ternyata bayangan
di dalam video bikin video jadi kurang enak dilihat. Makanya penting menggunakan
lighting, as a stabilizer.
Ya,
lighting yang sederhana aja. Nggak perlu yang besar dan banyak, gue kan cuma
mau bikin video personal, bukan film layar lebar.
Tiga, microphone
Microphone
menurut gue juga penting untuk meredam suara yang tidak perlu seperti suara
kendaraan, suara kipas, atau suara mantan teriak-teriak nggak jelas di dalam
video.
Gue
liat banyak YouTuber dan Vlogger yang pake mic model kayak gini sih, jadi
kayaknya nggak ada salahnya kalau gue juga punya satu.
Empat, tripod
Sepenting
apa sih tripod kalau mau bikin video? Penting banget!
Kalau
gue nyuruh temen megangin kamera buat ngerekam gue selama sejam, yang ada gue
bisa ditimpuk pake kamera karena pegel minta ampun nahan kameranya. Selain itu,
tripod juga penting biar gambar nggak goyang-goyang kayak siaran TV yang kabel
antenanya dicabut.
Lima, sepatu baru
Oke,
ini sebenarnya nggak ada hubungannya. Gue masukin sepatu baru karena sepatu gue
udah mulai butut, jadi gue pengen punya sepatu baru buat dipake jalan ketika
gue mau merekam aktifitas di luar ruangan. Sepatunya nggak akan gue pamerin
apalagi sampai gue jadikan lagu kok. Hehe.
Yak.
Setidaknya lima benda di atas harus gue miliki sebelum mulai terjun ke dunia
persilatan pervloggeran tanah air.
Tapi
setelah ngeliat harganya, ternyata lumayan menguras dompet juga. Sebagai anak
ekonomi yang cukup perhitungan, akhirnya gue pun nyari tau sana-sini gimana
caranya mendapatkan lima barang tersebut di atas dengan budget seminimal
mungkin. Sampai akhirnya gue ketemu sama ShopBack,
sebuah online platform yang ngasih cashback
berupa potongan harga kepada pembeli yang berbelanja di website-website
marketplace terkemuka di Indonesia seperti Lazada Indonesia, Tokopedia, Blibli,
Elevania, dan 500+ toko online lainnya. Besar cashback yang bisa gue dapatkan
juga ternyata bermacam-macam, tergantung dari tempat gue belanja. Jenis cashback
yang bisa gue dapat juga bisa berupa potongan harga langsung hingga 15% atau
berupa nominal uang hingga sebesar 50ribu rupiah.
Pas
baru tau, gue langsung tertarik dan langsung download aplikasinya di App Store.
Dan
setelah membaca cara untuk mendapatkan cashback dari ShopBack, ternyata mudah
banget.
Gue
hanya perlu mengeklik link toko di mana gue ingin berbelanja melalui situs
ShopBack dan akan otomatis dialihkan ke situs tersebut. Karena gue ingin
membeli barang impian gue di Lazada
Indonesia, maka gue pilih dan diarahkan langsung ke Lazada Indonesia.
Lalu
gue tinggal belanja seperti biasa.
Setelah
itu cashback akan masuk ke akun ShopBack gue dalam waktu 48 jam secara otomatis
tapi dengan status bertuliskan “Tertunda”.
Tadinya
gue bingung. Loh, kok Tertunda?
Ternyata
status cashback di akun ShopBack gue akan berubah dari “TERTUNDA” menjadi “BISA
DIKLAIM” setelah orderan gue divalidasi oleh pihak merchant.
Perubahan status
memakan waktu sekitar 30-60 hari buat memastikan barang yang sudah dibeli nggak
ditukar atau dikembalikan.
Hmm,
masuk akal, sih.
Setelah
status cashback gue berubah dari “TERTUNDA” jadi “BISA DIKLAIM”, maka gue bisa
menarik cashback-nya ke rekening pribadi gue dengan cara klik “Minta Pembayaran”.
Oh
iya, bonus cashback baru bisa ditarik ke rekening pribadi kalau cashback-nya
sudah ada senilai minimal Rp50.000,-
CIMB
Niaga, BCA, BRI, BNI, dan Mandiri adalah bank tempat gue bisa menarik langsung
cashback dari akun ShopBack gue.
Gampang
banget, kan?
Dengan
ShopBack, gue bisa mendapatkan barang-barang impian gue dengan harga yang tentu
saja jauh lebih murah. Gue bisa berhemat lebih banyak dan uangnya bisa gue
gunakan untuk membeli barang lain yang gue butuhkan.
Terima
kasih, ShopBack!