Nick Zinner, Yeah Yeah Yeahs

Rumah Sejuta Martabak Yogyakarta City, Indonesia
via DigitalPhotoGallery.com
Gue duduk di ruang tamu salah satu temen sekolah gue waktu SMA, nungguin dia bikin minuman di dapur. Rencananya hari itu kita mau pergi ke mal buat jalan-jalan, kebetulan lagi ada banyak acara anak gaul yang juga menghadirkan artis-artis ibukota. Sebagai orang yang mengaku gaul, gue nggak mau ketinggalan dong sama acara-acara gaul. Sambil menunggu dia bikin minum dan nunggu temen-temen lainnya datang, gue mengambil majalah yang tertumpuk di bawah meja dengan asal. Di situ ada koran-koran dan buku pelajaran SD juga. Lalu, gue ngambil salah satu majalah bulanan yang temanya gaul, tapi gue lupa nama majalahnya. Kejadiannya sudah sekitar lima tahun lalu.

Gue liat-liat dan baca-baca majalah itu dengan cepat.

Majalah kan biasanya warna-warni dan banyak gambar, tuh. Jadi gue cuma buka-buka dan kalau ada yang gambarnya menarik, gue baca. Lalu ketemulah gue dengan salah satu gambar bertuliskan “Yeah Yeah Yeahs, It’s Blitz!” di judulnya. Di sampulnya ada tiga orang, satu cewek, dan dua cowok dengan gaya maskulin. Tiga-tiganya keren.

Gue pun baca, baca, dan baca. Ternyata Yeah Yeah Yeahs itu nama band. Tadinya gue kirain ekspresi tiga orang itu ketika dapat penghargaan gara-gara apa gitu, lalu mereka teriak, “YEAH YEAH YEAHS!” kemudian dijadikan headline sama penulis artikelnya. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, “YEAH YEAH YEAHS” adalah kalimat yang nggak cocok untuk dijadikan headline sebuah berita. HAHA.

Gambar yang bikin gue jatuh cinta dengan Yeah Yeah Yeahs pertama kali

Jadi, Yeah Yeah Yeahs adalah band rock indie dari New York City, Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 2000. Beranggotakan tiga orang yaitu Karen O sebagai vokalis sekaligus pianis, Nick Zinner sebagai gitaris sekaligus keyboardis, dan Brian Chase buat gebukin drum.

Yang gue ingat, artikel di majalah itu menuliskan kalau Yeah Yeah Yeahs baru saja merilis album terbaru mereka berjudul It’s Blitz! (pake tanda seru) yang katanya bakal berbeda dengan album mereka sebelumnya.

Hanya itu yang gue ingat dan sepertinya memang cuma itu inti tulisannya. Nggak ada yang terlalu menarik, kecuali penampilan ketiga personel Yeah Yeah Yeahs yang menurut gue gaul dan keren banget terutama Nick Zinner sang gitaris. (Tambahan: selera fashion Karen O saat itu, baru sekarang banyak ditiru sama arti-artis kekinian). Sepulang gue dan temen-temen jalan dari mal, gue langsung browsing lebih jauh tentang Yeah Yeah Yeahs. Ternyata, aliran musik mereka agak mirip Blink 182, Green Day, dan The Upstairs. Kadang-kadang, gabungan dari ketiganya jadi satu. Unik, enerjik, dan nggak ngebosenin.

Beberapa lagu mereka yang sampai sekarang masih suka gue dengerin adalah Maps, Zero, Heads will Roll, dan Gold Lion.

Tapi sebenarnya, bukan lagu-lagu mereka yang dugem-able itu yang bikin gue suka dengan Yeah Yeah Yeahs melainkan salah satu personelnya, Nick Zinner. Pertama kali melihatnya di majalah yang gue baca di rumah temen gue waktu itu, gue langsung pengen niru gayanya. Zinner selalu memakai pakaian hitam kayak orang mau melayat, tapi justru itu malah bikin dia jadi keliatan keren. Gue suka gayanya dari kaki sampai leher. Karena untuk bagian rambut, dia terlalu alay. Mungkin rambutnya kala itu terinspirasi dari Andika mantan vokalisnya Kangen Band, entahlah.

Terinspirasi dari An... sudahlah. via Gigwise.com

Yang membedakan Zinner dengan gitaris atau musisi lainnya, menurut gue, adalah dia yang di kebanyakan konsernya selalu mengenakan kemeja dan sepatu pantofel kayak orang mau ngantor. Selain itu, dia suka ngambil gambar penonton di tengah-tengah konser yang belakangan gue baru tau kalau ternyata dia juga adalah seorang fotografer. Ini namanya sambil menyelam minum air sih ya.

Sambil konser sambil motret, Mz...

Kemudian setelah berbulan-bulan mendengarkan lagu-lagu Yeah Yeah Yeahs setiap pagi dan menjelang tidur dan jatuh cinta dengan gaya Zinner yang keren abis itu, gue pun iseng nyari tau tentang dia. Ternyata, Nick Zinner adalah salah satu pengagum negara kita, Indonesia. Doi pernah les privat cuma buat bisa menguasai Gamelan, alat musik asli Indonesia yang “diperebutkan” banyak negara di Asia. Dan, hasil Googling gue beberapa hari yang lalu, di gitar Nick Zinner, dia nempelin stiker I Love Indonesia dan stiker yang ngucapin selamat ulang tahun untuk Indonesia meskipun di Indonesia sendiri Yeah Yeah Yeahs kelihatannya nggak begitu terkenal.

Nick Zinner keren!

Nggak cuma itu, gue juga ketemu pernyataan yang mengejutkan dari cowok keren yang menginspirasi dandanan gue yang sebelumnya asal-asalan…

“I truly feel its one of the most amazing places in the world, and even though politically is pretty fucked up, the culture and people are really inspiring."


Nick Zinner adalah satu dari sekian banyak orang luar negeri yang jauh di sana yang peduli dan mengakui budaya dan keunikan negara kita, sementara kita di sini masih sibuk membenci satu sama lain. Ironis.

Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.