Xiaomi Mi Note 2 Tidak Akan Meledak

Rumah Sejuta Martabak Jakarta City, Indonesia

Samsung Galaxy Note 7 meledak, Apple iPhone 7 meledak. Ini perusahaan penjual smartphone atau produsen bom? Dari kemarin berita yang muncul smartphone kelas atas yang meledak terus. iPhone 7 masih mending sih, karena sejauh ini kasus meledaknya baru satu dan masih sedang akan dibuktikan benar atau nggaknnya (Para petinggi Apple ngira kalau berita itu cuma berita bohong buat menutupi “ledakan” Galaxy Note 7). Tapi Samsung Galaxy Note 7 sedikit lebih mengerikan, karena bahkan sekarang sudah dilarang naik ke pesawat oleh seluruh maskapai penerbangan padahal belum seminggu diperkenalkan ke publik. Over possessive sekali maskapai ini. Kayak orang pacaran, belum apa-apa udah ngelarang-larang aja. Dih!

Samsung Galaxy Note 7 dan Apple iPhone 7, keduanya adalah produk baru dari dua produsen smartphone yang paling banyak diminati di dunia. Keduanya punya spesifikasi tinggi yang saat ini merajai tangga spesifikasi smartphone, bahkan kalau ada nama di atas smartphone mungkin dua produk ini sudah di atasnya kalau dilihat dari spesifikasinya.

Tapi sekarang gue mau bukan mau nggosipin Samsung Galaxy Note 7 ataupun Apple iPhone 7. Ngapain ngurusin smartphone yang mudah meledak? Mending ganti aja, kan?

Baru-baru ini, vendor smartphone dari Cina, Xiaomi memperkenalkan smartphone terbaru mereka, Mi Note 2 yang spesifikasinya bisa dibilang ingin menandingi dua produk yang rajin meledak di pasaran itu. Meledak yang gue maksud adalah meledak dalam arti yang sebenarnya, bukan meledak dalam tanda kutip seperti produk-produk mereka sebelumnya. Dan ketika melihat tampilan desain Xiaomi Mi Note 2, gue langsung merasa sebaiknya gue ganti smartphone aja. Gimana enggak, desainnya mirip Galaxy Edge, spesifikasinya segahar iPhone 7 dan harganya semurah… ya semurah Xiaomi.

Karena Xiaomi memang lebih murah kalau dibandingkan dengan smartphone berspesifikasi sama.

Smartphone terbaru Xiaomi, Mi Note 2 yang mirip Samsung Galaxy Note 7 ini memiliki layar sebesar 5.7 inchi dengan curved OLED display, kamera belakang 22.57 MP dan kamera depan 8 MP yang sudah autofocus, menggunakan prosesor Snapdragon 821, RAM sebesar 6GB, baterai 4070 mAh dengan teknologi Quick Charge 3.0, sudah support jaringan 4G LTE secara global, dan yang pasti MIUI 8 yang cantik kayak kamu walau belum dandan itu, sudah tertanam di dalamnya.


Bagian belakangnya masih Xiaomi abeees...
Warna lainnya...

Gue pernah tiga kali mejajal produk dari Xiaomi, Redmi 1S, Redmi Note 2, dan Yi Cam dan belum pernah dikecewakan sekali pun. Berdasarkan pengakuan para Xiaomi Geek, yang paling disukai oleh mereka ada hasil kamera yang bagus, RAM besar dan performa yang sesuai dengan besaran RAM-nya.

Banyak smartphone yang memiliki kapasitas RAM tinggi tapi ternyata performanya  kurang bagus. Biasanya smartphone-nya cepat panas, atau baterainya boros. Kayak gebetan, ganteng dan pake mobil, tapi otaknya cuma setengah liter. Sedih banget.

Biasanya memang hal seperti itu tergantung dari prosesor yang tertanam di dalam sebuah smartphone. Melihat chip Snapdragon di dalam Mi Note 2, sepertinya para Xiaomi Geek dan para pencinta smartphone yang mengutamakan performa nggak perlu terlalu khawatir untuk kedua masalah yang paling rawan terjadi pada smartphone tersebut.

Dari prosesor, dan spesifikasi secara keseluruhan serta desain, Xiaomi Mi Note 2 sepertinya akan laku di pasaran. Kenapa? Karena dengan spesifikasi dan performa sebagus itu, Mi Note 2 bisa didapatkan hanya dengan harga yang jauh lebih murah. Katanya Xiaomi Mi Note 2 harganya berkisar USD485 (RAM 6GB & Storage 128GB) dan USD415 (RAM 4GB & Storage 64GB).

Harga itu masih harga global, belum ada harga resmi untuk pasar Indonesia tapi kemungkinan harganya akan sedikit lebih mahal dari itu.


Harapan gue, sih, dengan desain yang menyerupai Samsung Galaxy Note 7 dan Spesifikasi yang hampir sama dengan Apple iPhone 7, semoga Xiaomi Mi Note 2 ini nggak akan ikut-ikutan meledak dalam arti sebenarnya seperti dua smartphone kelas premium itu.

Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.