Pernah Jadi Trending Topic

Rumah Sejuta Martabak Yogyakarta City, Indonesia



Acara Buka Puasa Bersama di Hotel Prima jalan Magelang yang gue hadiri bersama para Kaskuser beberapa waktu lalu adalah acara kesekian, tapi kali ini gue punya cerita lain di balik acara #BukberRegJogja yang sempat jadi trending topic di Twitter itu.
Hasil gue nyampah...

Sebagai orang yang pendiam dan cukup tertutup di dunia nyata, gue merasa lewat acara ini gue sempat jadi pribadi yang berbeda selama beberapa jam.

Ketika baru tiba di lokasi, sudah ada banyak peserta acara yang datang dan duduk entah ngapain. Sebagian lain ada yang gentayangan ke sana-kemari dengan kenalannya sementara gue belum mengenal siapa pun. Gue pun jalan ke meja registrasi dan dikasih tau oleh mbak-mbak cantik mengenai lokasi acara dan mekanismenya. Setelah itu gue dikasih kartu ucapan dengan tulisan #HikmahPuasa #30HariKebaikan di bagian kop dan gue menulis surat untuk Irma, adik gue yang jauh di sana.


“Dek, maafin Kakak, tahun nggak pulang lebaran ya. I miss you


Begitu kira-kira inti dari isi kartu ucapan gue yang bikin gue hampir nangis dalam kesendirian itu.

Setelah menukar kartu ucapan dengan kupon dan ganti baju, gue menuju ruangan acara utama di lantai dua. Ketika gue masuk acara baru saja dimulai dan dibuka oleh MC cantik yang gue lupa namanya padahal udah dia sebutin dua kali. Gue pun mengikuti acara dengan saksama dan kusyuk kayak lagi salat Tahajud. Acara dibuka oleh Addemo sebagai Regional Leader Kaskus Yogyakarta yang langsung dilanjut sama Hendri Harjanto selaku Founder Tentrem Hipnoterapi yang bawain materi Mind Management.
 
Addemo
Hendri Harjanto

Persis setelah acara inti yang dibawakan Hendri Harjanto selesai, bedug Magrib pun berbunyi dan peserta diarahkan ke ruangan lain untuk menikmati hidangan buka puasa. Dan di situlah gue bertemu dengan orang-orang yang mengubah kependiaman gue selama beberapa jam berikutnya.





Mari gue perkenalkan mereka satu per satu dari kiri ke kanan.

Pertama, itu gue. Anak ingusan dari Makassar yang baru merantau dan sedang membantu Tong Sam Cong mencari Kitab Suci.

Kedua, Nurul. Cewek tinggi besar asal Lampung yang sudah sekian tahun kuliah di Jogja dan belum sarjana juga.

Ketiga, Egi. Cowok cool asal Kalimantan yang nyasar di salah satu kampus swasta bernuansa religi. You know kampus mana yang gue maksud lah.

Dan keempat, Chiki, cowok asal Semarang yang belakangan gue tau kalo namanya sebenarnya bukan Chiki tapi dia nggak pernah mau neybutin nama aslinya.

Biarlah rahasia tetap menjadi rahasia, batin gue.

Gue menyempatkan dan memberanikan diri ngobrol dengan ketiganya. 

Ketika gue ngobrol dengan Nurul, gue menyadari bahwa di dunia ini ada manusia yang dilahirkan dengan kemampuan nggak bisa berhenti ngomong. Gue punya banyak teman cewek, tapi Nurul adalah orang pertama yang gue temui yang hobinya ngomong. Kalo gue ladeni terus, dia bisa ngomong sampe telinga gue berbusa.

Ketika gue ngobrol dengan Egi, gue menemukan sesuatu lagi. Gue tahu bahwa di dunia ini ada orang yang suaranya lebih lembut dari gue dan jaimnya pun lebih.

Dan ketika gue ngobrol dengan Chiki, gue menemukan sebagian diri gue di situ. Pendiam dan tertutup, yang gue tau dia sedang mencoba beradaptasi dengan sekitarnya.

Tapi hari itu, gue betul-betul menikmati keadaan dan kesempatan yang semesta berikan. Gue nggak lagi pendiam seperti biasanya, nggak lagi jaim seperti kemarin-kemarin, dan nggak lagi merasa sendiri di tengah keramaian.

Acara #BukberRegJogja berlangsung sangat seru dengan banyak kuis dan games berhadiah. Lalu, ketika acara sudah mendekati akhir, gue teringat lagi tentang isi surat yang gue tulis di depan meja registrasi tadi sore.

Ternyata, gue lupa masukin alamat dan identitas pengirim. Acara pun ditutup dengan foto bersama dan keresahan gue soal isi kartu ucapan tanpa pengirim itu.

Anjer muka gue gak keliatan -__-


Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.