Changing Your Perspective

Rumah Sejuta Martabak Jogja National Museum, Yogyakarta, Indonesia


Karya seni adalah ciptaan yang dapat menimbulkan rasa indah bagi orang yang melihat, mendengar, dan merasakannya. Itu seni. Kalau Senin, itu hari yang ditakuti sejuta umat kantoran.

Dulu-dulu, sebelum negara api menyerang, masuk ke Art Jog nggak pernah dikenakan biaya alias gratis. Tapi karena antusiasme warga yang begitu tinggi dan apresiasi yang juga semakin tahun semakin besar hingga mampu menarik para penikmat karya seni dari luar daerah untuk datang ke sini, maka sejak dua tahun lalu (kalau nggak salah) masuk ke pergelaran Art Jog mulai dikenakan biaya dan ditetapkan beberapa peraturan agar semua yang datang tetap tertib dan suasana kondusif. Peraturan tersebut di antaranya tidak boleh ngambil foto pake flash, tidak boleh menyentuh setiap karya yang dipajang secara langsung, dan tidak boleh mencuri karya yang sedang dipajang karena termasuk tindakan kriminal dan kalau dicuri tidak ada lagi yang bisa dinikmati.

Pergelaran Art Jog tahun 2017 ini adalah yang kesepuluh dan gue baru pertama kali datang. Gue merasa beruntung bisa datang ke pergelaran seni yang digelar di Jogja National Museum ini karena memang sebanyak tiga lantai gedung ini mempertontonkan karya seni yang luar biasa. Bahkan buat orang-orang yang nggak mampu beli tiket masuk, juga bisa turut eksis. Di depan pintu masuk Art Jog ada beberapa spot yang bagus untuk berfoto, lumayan untuk pamer di Instagram walaupun nggak sempat masuk.
Floating Eyes

Art Jog 10 digelar mulai 20 Mei – 19 Juni 2017, mengusung tema Changing Perspective (sudah bisa dilihat dengan Floating Eyes karya Wedhar Riyadi di depan bangunan), menghadirkan karya seni dari sekitar 59 artis baik yang sudah punya nama besar di kancah internasional maupun lokal, dan memajang puluhan karya seni mulai dari seni lukis, pahat, fotografi, visual, dan lain sebagainya yang kebanyakan menyinggung isu politik, sosial dan budaya.

Karena gue bukan pencinta seni dan bukan juga seniman, di antara puluhan karya yang dipajang di Art Jog 10 mungkin hanya sebagian kecil yang bisa gue pahami maksudnya.

Untungnya di sebelah setiap karya yang ditampilkan terdapat penjelasan yang cukup mudah dipahami. Kalau nggak ada keterangan tersebut sepertinya akan sangat sulit buat gue untuk bisa menikmati karya-karya tersebut, terlebih karena kebanyakan karya seni memang mengandung makna yang multitafsir seperti isi perasaan perempuan.

Karena gue datang agak telat, sekitar jam delapan malam sementara Art Jog hanya buka sampai maksimal jam sepuluh malam setiap harinya, jadi gue nggak sempat membaca dan memahami satu per satu karya yang ditampilkan di Art Jog 10 ini. Jadi untuk kali ini sepertinya gue hanya akan mem-posting beberapa foto yang sempat gue tangkap dengan kamera handphone gue, untuk sama-sama kita nikmati.

Skull
Kalo diperhatikan lebih dekat, ternyata tengkorak ini dibuat dari rangka mesin motor yang sudah tidak terpakai. Alih-alih dijual di OLX, pemilik lebih memilih menjadikannya karya seni. Karya ini terlihat tepat ketika pengunjung melangkahkan kaki di pintu masuk.

Sekilas mirip matanya Spongebob Squarepants
Salah satu karya favorit, tapi namanya lupa
Tolong fokus, ya...
Ini paling favorit, entah kenapa jadi bagus dan suka banget ngeliatnya.

Kayak mainan gue waktu kecil. Karena lucu jadi gue foto.
Ini cewek dari Bandung, fotoin temennya yang dari Bandung juga.
18+

Di atas hanyalah sebagian kecil karya seni luar biasa yang sempat gue abadikan. Masih ada banyak lagi yang lebih keren dan penuh makna, tapi karena suasananya ramai banget, jadi cuma ini yang bisa gue bagikan. Sisanya gue coba nikmati sendiri. Maaf, ya!

Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.