Bukan Penggemar Android

Rumah Sejuta Martabak Special Region of Yogyakarta, Indonesia



Gue aslinya bukanlah penggemar smartphone Android. 

Nggak seperti temen kelas gue di kampus yang kalau ada smartphone Android terbaru dengan spesifikasi mumpuni, dia pasti langsung nyari tau dan langsung nabung biar bisa punya secepatnya. 

Gue nggak. Kalau ditanya kenapa, gue akan jawab karena smartphone bersistem operasi Android sangat banyak variasinya dan diproduksi oleh berbagai vendor sehingga gue sebagai pengguna harus pusing dulu sebelum memutuskan mau beli produk tipe berapa dan dari produsen yang mana.

Mungkin kedengarannya sederhana, tetapi percayalah, pasti ada saja orang yang sebelum membeli smartphone Android akan kebingungan terlebih dahulu dan nggak jarang nanya sana-sini atau baca review sana-sini sebelum memutuskan. Ada banyak faktor yang jadi pertimbangan, jelas. Di antaranya pastilah brand, tipe, dan harga. 

Gue sendiri sangat kebingungan ketika adek gue nanya smartphone Android apa yang cocok untuknya yang masih berstatus pelajar. Gue harus mencari banyak merek smartphone, banyak tipe, dan juga mencari tau harga pasarannya sebelum memutuskan membeli yang mana karena saking banyaknya smartphone Android dari berbagai produsen yang berkompetisi di pasaran. Terutama di bagian harga, gue harus membandingkan banyak smartphone dan melihat spesifikasinya apakah sudah sesuai dengan harganya atau nggak.

Kalau dianalogikan, memilih smartphone Android sama kayak milih calon pacar dengan kelebihan yang semuanya hampir sama; sama-sama cantik, sama-sama pengertian, sama-sama nggak banyak nuntut, jago masak, jago dandan, dan jago ngodein sampai peka. Buset, idaman banget. Tetapi di antara kelebihan itu, pasti ada paling tidak satu kelebihan yang nggak dimiliki yang lain dan ini berlaku juga pada kekurangannya. Jadi, harus pintar-pintar milih dan butuh waktu lama sebelum menentukan pilihan kalau sudah berurusan sama smartphone berbasis Android.

Tetapi ada hal berbeda yang gue rasakan ketika melihat peluncuran salah satu produk terbaru Samsung, Galaxy S8.

Kenapa berbeda? Karena dari pandangan pertama saja, ketika gue pertama kali melihat desain Samsung Galaxy S8 gue langsung bilang, it’s different. It’s totally diferrent with the others. Gue langsung kagum sama desainnya terutama bagian layar yang sangat elegan dan futuristik. Samsung Galaxy S8 nggak seperti smartphone Android pada umumnya seperti yang gue analogikan. Ya, walaupun kalau diingat-ingat lagi produk premium Samsung memang selalu berbeda dari yang lain sih.

Nggak biasanya gue langsung jatuh cinta sama smartphone Android pada pandangan pertama. Tapi Samsung Galaxy S8 berhasil bikin gue melakukannya. Gue jatuh cinta sekaligus ngiler. Dan nggak cuma desain, tetapi banyak fitur baru juga yang tertanam di dalam seri Galaxy terbaru ini yang benar-benar baru dan segar yang dihadirkan dalam sebuah gadget.

Salah satu yang sangat populer dan menarik dibincangkan adalah Bixby yang bisa milihin dan beliin barang buat penggunanya secara otomatis. Gue penasaran banget pengen liat gimana cara kerja Bixby ini.

Lalu pas gue ngecek di e-commerce Indonesia, ternyata sudah banyak yang jual Samsung S8. Salah satunya adalah di Blibli.com yang sudah membuka pre-order untuk produk terbaru dari Samsung ini sejak beberapa waktu lalu. Gara-gara Samsung Galaxy S8 gue jadi semakin ngiler dan pengen punya satu walaupun gue bukan penggemar Android.


Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.