Alasan Nggak Nonton Film di Hari Pertama Penayangannya
Gue
punya teman yang suka banget sama Superman. Dia ngikutin mulai dari Superman
masih jalan kaki, naik ojek, naik taksi, sampai akhirnya sekarang Superman bisa
terbang sendiri. Sungguh pahlawan super yang mandiri. Saking sukanya teman gue
ini sama Superman, dia bahkan tau model juntaian rambut dan merek celana yang dipake
Clark Kent itu.
Bahkan
kemarin, Batman Vs. Superman: Dawn of Justice baru tayang perdana di Indonesia 25
Maret 2016, temen gue ini udah nonton tanggal 24 Maret. Pas pulang dia
marah-marah sambil bilang:
“Henry
Cavill kok pendek, ya? Sama Ben Affleck juga, kok rambutnya keribo? KENAPA
DUNIA INI CEPAT SEKALI BERUBAH, KENAPAAA?!!”
Gue
kaget, pas gue periksa tiketnya ternyata dia habis nonton SINGLE-nya Raditya
Dika, bukan Batman Vs. Superman: Dawn of Justice-nya Zack Snyder.
YA
NGGAKLAH.
Itu
bercandaan. Lagian tanggal rilis SINGLE sama Kelelawar melawan
Anti-Batu-Akik-Man ini beda jauh.
Intinya,
temen gue ini penggemar berat Superman sejak dulu. Dan dia sudah lama
menanti-nanti film terbaru Superman keluar. Dan di hari pertama penayangannya,
dia bolos kuliah cuma buat pamer kalau dia nonton di hari pertama. Sungguh calon
sarjana yang patut di-hmm-hmm-kan.
Gue
pribadi sebetulnya nggak terlalu suka nonton film di hari pertama penayangannya
di bioskop. Dan alasan-alasan gue nggak nonton film di hari pertama
penayangannya itu di antaranya karena…
Kursi penuh dan gue
nggak mau duduk paling depan.
Gue
pernah waktu itu nonton Mission Impossible V: Rogue Nation di hari perdana
penayangannya. Waktu itu gue nggak tahu sih, kalau itu harinya. Karena niat
awal gue bukan nonton. Perasan gue sudah nggak enak duluan tapi pada akhirnya
beli juga dua tiket untuk gue dan mantan gue.
Gue
duduk paling depan, dan paling ujung.
Ketika
film selesai, gue langsung ke toilet buat ngaca, periksain mata gue masih
normal apa udah juling-julingan seenaknya. Selain mata, duduk di depan dan
paling ujung membuat kesehatan leher terancam.
Berisik.
Di
hari pertama penayangan film, biasanya selalu ada fans yang ngaku-ngaku fanatik yang
datang bergerombol. Dan, you know
lah, kalau sudah bergerombol begitu (apalagi kalau ada ceweknya) agak susah
untuk meredam kebisingan mereka meskipun sebelum film dimulai sudah ada tulisan
“Sssstt… do not talking during the show”
di layar. Bahkan, kalau ada penonton jenis ini, di tengah film akan lebih sering
terdengar suara cekikikan kayak kuntilanak kejepit pintu metromini. Gue juga
jadi sulit mengetahui genre film apa yang sedang gue tonton.
Takut ketemu mantan.
Alasan
terbesar kedua kenapa gue memilih nggak nonton film di hari pertama
penayangannya adalah karena takut ketemu mantan. Di hari pertama selalu banyak
orang yang antre di kasir. Saking panjangnya antrean, gue pernah melihat
antrean sepanjang 72 kilometer per jam. Dan di antara antrean itu nggak menutup
kemungkinan ada mantan gue di dalamnya.
Tapi
kalau kamu betul-betul pengen tau alasan terbesar pertama gue nggak nonton film
di hari perdana pemutarannya, itu adalah karena…
TANGGAL TUA.
Kalau
sebuah film tayang perdana di pertengahan atau akhir bulan, gue lebih memilih
untuk nonton di pekan kedua atau ketiga sampai tanggal baru menyapa. Sambil menunggu
waktunya tiba, gue jalan-jalan di internet sambil nyari tulisan yang spoiler hingga 98% biar kalau nantinya
nggak sempat nonton, gue nggak penasaran-penasaran amat.
Gitu.