Bukan Review: The Revenant
![]() |
via QUORA |
Judul : The Revenant
Sutradara : Alejandro González Iñárritu
Produksi : 20th Century Fox
Genre : Drama, Adventure, History
Durasi : Dua setengah jam, lumayan buat
tidur siang
Film
produksi 20th Century Fox kedua yang gue tonton di 2016. Pengen banget
nonton ini karena pemainnya adalah Leonardo “Kapan Tuanya” DiCaprio. Gue percaya
sebuah film pasti bagus dari pemain dan durasinya. Dan di film ini pemeran Jack
di film Titanic itu ternyata keliatan tua banget dengan brewok di segala
penjuru wajahnya. Setelah nonton The Revenant, gue pun langsung cukuran.
The
Revenant menceritakan tentang sekelompok orang dalam satu suku (Pawnee, kalau
nggak salah) yang menyusuri padang gurun untuk memburu hewan buas untuk
dikuliti dan dibawa pulang untuk dijual. Lokasi perburuan mereka adalah tempat
yang sama sekali belum dipetakan. 1823, Google Maps bahkan belum pernah ada
yang memikirkan. Untungnya pada tahun itu, manusia sudah bisa baca-tulis. Kalau
belum, nggak ngerti deh film ini akan seperti apa.
Satu-satunya
orang yang menguasai daerah perburuan ini adalah Hugh Glass (Leonardo DiCaprio)
yang membawa anaknya, Hawk (Forrest Goodluck) karena ibunya sudah meninggal. Seorang
ayah yang senior, dan seorang anak yang nggak tau apa-apa.
Di
tengah perjalanan, Glass diserang oleh seekor beruang hingga sekarat di tengah
hutan dan dengan perbekalan seadanya. Setelah diobati dan dirasa menyulitkan, Glass
pun ditinggalkan di tengah hutan bersama anaknya, Hawk, John Fitzgerald (Tom
Hardy) yang serakah, dan Jim Bridger (Will Poulter) yang penakut dan penurut,
dengan iming-iming uang ratusan dolar. Sementara anggota lainnya yang dipimpin
Domhnall Gleeson (Andrew Henry) berusaha membawa kulit yang tersisa kembali ke
perkampungan dengan pengetahuan seadanya.
Keputusasaan
memaksa Fitzgerald membunuh dan meninggalkan rekan yang harusnya ia jaga. Dan didorong
oleh rasa dendam dan rasa cinta atas anggota keluarganya, Glass mampu bertahan
hidup dan berbalik memburu Fitzgerald yang telah berkhianat dan membunuh Hawk.
Menurut
gue, Hugh Glass adalah orang sial yang penuh dengan keberuntungan, atau
mungkin, orang beruntung yang penuh kesialan. Entahlah. Ia adalah orang tua
yang badannya berat dan sulit bergerak cepat, tapi juga selalu bisa lolos dari
maut. Dan kalau gue yang jadi Hugh Glass di The Revenant, mungkin gue lebih
memilih pasrah dan menunggu ajal sambil menikmati butir-butir salju, karena
penderitaannya sungguh bikin gue frustasi.
Pesan
penting dari The Revenant adalah: 1) Uang bisa memaksa manusia untuk saling
membunuh, jangan serakah seperti orang-orang yang penuh dengan janji-janji saat
kempanye itu, dan 2) Untuk bertahan hidup apalagi di hutan dan badai salju itu
sangat sulit, jadi bersyukurlah kamu yang bisa bisa bahagia di pelukan mantan
kamu sekarang #EHMAAP.
Hal
lainnya yang juga gue suka dari film ini adalah totalitas seorang Leonardo
DiCaprio yang patut diacungi delapan jempol (Jempol gurita kale, delapan). Cerita
yang apik dan peran yang total adalah perpaduan yang membuat film ini hampir sempurna.
Ada beberapa adegan yang eksekusinya sangat lambat sehingga bisa bikin ngantuk,
atau mungkin bisa dimanfaatkan untuk izin ke toilet dulu. Ada juga beberapa adegan
nggak perlu yang menurut gue, nggak dimasukin dalam film pun juga nggak
apa-apa.
Mungkin ini salah satu factor yang bikin The Revenant memiliki durasi
yang sangat panjang. Tetapi, secara keseluruhan, gue ngasih angka 8/10 untuk
film ini karena memang film ini keren. \(9)/
Dan,
oh iya, The Revenant banyak menyabet gelar penghargaan dari berbagai nominasi,
lho!