Project 30 Hari Mikirin Mantan
30
Hari Mikirin Mantan.
Baca
tulisan yang sudah terbit, di sini.
Dalam hidup, ada yang datang dan ada yang pergi. Ada yang datang sesaat lalu pergi selamanya, ada yang enggan pergi tapi tetap pergi dengan terpaksa, dan ada yang datang, menetap lama, lalu pergi menyisakan kenangan yang menyesakkan.
Yang
pertama: orang yang berteduh.
Yang
kedua: orang yang diusir ibu kosnya.
Yang
ketiga: mantan.
Gue
memang kurang kerjaan sih, buang-buang waktu memikirkan masa lalu di saat
harusnya gue menatap masa depan. Tapi jangan salah, sebaik-baiknya manusia
adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama. Karena mantan gue semuanya manusia,
maka gue menulis ini untuk membuat mereka bermanfaat. Sampah saja bisa
dimanfaatkan, gitu loh.
Terhitung
mulai 1 Maret – 30 Maret ke depan, maka tulisan di blog ini akan berisi tulisan
tentang mantan, dengan satu tulisan setiap dua hari (Jadi nggak perlu ada “day
1”, “day 2”, dan seterusnya, dan seterusnya, cukup dengan judulnya aja).
Membahas
mantan jangan buru-buru diartikan bahwa gue belum bisa move on. Membahas masa
lalu bukan berarti hati gue masih terpancung di masa kelam yang disebut
kenangan itu. Meski gue akui, sesekali bayangan beraneka rasa itu masih munyeruak
ke permukaan, berputar secara otomatis seperti alarm yang sudah disetting untuk bergetar pada
jam sekian.
Kalau
kamu adalah pembaca setia blog gue, maka kamu pasti tau, sedikit atau banyak
gue pasti menyelipkan kata “mantan” di setiap tulisan gue. Entah itu dalam
bentuk analogi, atau membahasnya dalam bentuk satu tulisan penuh.
Meski
akan berbau-bau curhat, tapi tulisan gue mulai bulan Maret akan mulai membahas
lika-liku gue ketika jatuh cinta, PDKT, jadian, jenuh, bertahan,
putus-nyambung, sampai akhirnya benar-benar putus dan berpindah ke hati yang
lain untuk sekadar menemukan kenyamanan yang gue inginkan. Tentu saja tulisan
tersebut akan dibumbui jokes-jokes garing ala gue yang nanggung banget; mau
ketawa nggak lucu, nggak ketawa kasian.
Kenapa
harus mantan? Kenapa nggak yang lain aja?
Sama
seperti ketika gue bikin giveaway bareng Kak El beberapa waktu lalu, gue memilih
topik “Kehilangan”. Alasannya simpel: karena
setiap orang pasti pernah kehilangan, sehingga kemungkinan peserta akan punya
ceritanya masing-masing.
Semua
orang yang di atas 17 tahun, gue yakini sudah pernah pacaran, atau sedang
pacaran. Atau minimal, pernah jatuh cinta meski sulit mengungkapkan. Ya paling tidak punya mantan, walau mantan gebetan. Berbicara mantan
juga berarti berbicara tentang kehilangan, dan pasti semua orang punya
ceritanya masing-masing. Gue pernah jatuh cinta, kamu juga pernah. Gue pernah
bosan dengan pacar, kamu juga (mungkin). Gue pernah putus karena nggak cocok
(lagi), kamu juga. Tapi proses menuju itu semua mungkin berbeda, yang membuatnya
jadi dikenang dengan caranya masing-masing.
Itulah
alasan kenapa gue memilih topik ini, dan… secara nggak langsung mengajak kamu
juga untuk ikutan. Kalau kamu pengin menceritakan kisah kamu bersama mantan
kamu, silakan hubungi gue via email atau WhatsApp yang ada di profil gue dengan subjek 30 Hari Mikirin
Mantan dan link blog kalian. Nantinya yang ikut akan gue baca ceritanya setiap
hari dan gue share juga di Medsos yang gue punya, termasuk Friendster. EHE.
Tapi
kalau kamu terpaksa nggak ikut karena nggak punya mantan, nggak masalah. Jadi pembaca
gue rasa sudah cukup. Dan, kalau kamu merasa jijik dengan cerita gue sama
mantan gue yang alay-alay overlebay, silakan timpuk gue dengan bata merah yang
baru matang di Twitter. Gue akan setia menunggu komentar kalian di sana, dan di
sini.
Terakhir,
gue nggak berharap apa-apa dari sini. Tapi kalau merasa punya unek-unek tentang
mantan kamu yang masih terus kamu pikirkan tapi malu (atau alasan lainnya) menuliskannya di blog,
dengan senang hati juga gue akan mau membaca curhatan kamu lewat email. Akan gue
tuliskan secara khusus di blog, dan identitas akan tetap gue rahasiakan.
Akhir
kata, selamat bersenang-senang dengan tulisan gue yang mungkin akan sedikit
menguras hati, semoga kamu suka! YEAH! :))