Perasaan-perasaan yang Pasti Kamu Rasakan Ketika Jatuh Cinta
Rumah Sejuta Martabak
Mars, So Far Away from Earth
Ketika
kamu ditanya kenapa kamu bisa sayang sama dia tapi nggak bisa menjawab secara
rasional, itulah cinta. Ketika kamu tau dia sudah ada yang punya tapi masih
mengaguminya diam-diam sampai rela jadi yang kedua, itu juga cinta. Namun cinta
tidaklah semudah mengucap “I love you”, karena yang terpenting bukan ucapan,
tapi bukti. Semua kata-kata dan janji-janji manis dalam hubungan adalah hutang
yang kelak akan ditagih pada ujung tanduk hubungan itu sendiri.
Hal
yang pasti adalah, perasaan-perasaan ini adalah perasaan yang hampir semua
pernah atau akan kamu alami pada saat jatuh cinta. Entah itu dulu, sekarang,
atau kelak. Perasaan-perasaan itu seperti…
Penasaran.
Ketika
kamu jatuh cinta, kamu akan menjadi orang yang begitu haus akan informasi
tentangnya. Kamu akan terus mencari tau, menggali informasi, mendadak jadi stalker, dan kepo sana-sini.
*Nggak berlaku pada kasus sahabat
jadi cinta*
Cemburu.
Karena
rasa penasaran, sedikit banyak kamu akan menarik napas dalam-dalam dan sedikit
merasa sesak ketika menemukan sesuatu
yang tidak beres di per-stalker-anmu.
Semua itu adalah wajar.
Informan.
Kamu
akan berusaha untuk menjadi pembawa informasi terbaru untuk dia. Atau paling
tidak, kamu tidak akan ketinggalan informasi yang sedang dan pernah jadi tren
saat mengobrol dengannya. Pada fase ini, sadar tidak sadar, kamu sangat cocok
untuk jadi seorang pembaca berita atau reporter
televisi.
Manja.
Mendadak,
kamu akan menceritakan hal-hal nggak penting untuk dijadikan pembahasan
sepanjang hari. Misalnya saja, “Eh, tadi aku digigit semut, lho. Sakit banget, tapi karena ingat
kamu jadi nggak terasa”.
Kalau
dia adalah adalah pribadi yang responsif dan pengertian, dia akan membalas
dengan cerita lain miliknya yang berhubungan dengan apa yang kamu ceritakan. Mungkin
seperti, “Eh, iya, aku juga pernah digigit mantan, rasanya persis gigitan semut”,
atau cerita lain yang berhubungan dengan gigit-menggigit.
Penunggu.
Bukan
penunggu Jeruk Purut. Bukan.
Ada
yang bilang, saat jatuh cinta waktu serasa melambat. Mungkin betul, mungkin
juga benar. Oleh sebab poin pertama di atas, kamu akan rela menunggu balasan
dari tiap chat-chat yang masuk darinya. Kamu nggak akan menyanggupkan diri untuk
pindah ke chat room lain dalam waktu yang lama saat kamu sedang chatting dengannya. Betah, kayak
perangko yang baru ketemu amplop: nggak mau lepas.
Penurut dan
pengingat yang baik.
Kamu
akan lebih banyak mengiyakan apa yang disuruhkan oleh dia. Dari hal yang
sekecil biji kopi hingga sebesar gunung kembar Himalaya. Juga, kamu akan
lebih banyak memerhatikan waktu-waktu seperti jam makan siang, makan malam, dan
hal-hal semacamnya. Dengan kata lain, kamu jadi pengingat yang baik. Lebih baik
dari reminder di handphone.
Senyum-senyum
sendiri.
Sudah
pasti, kamu akan merasa seperti sedang terbang di udara ketika sedang jatuh
cinta. Senyum-senyum sendiri adalah hal biasa, tentu. Senyum-senyum sendiri
membayangkan sisa-sisa percakapan lucu semalam, senyum-senyum sendiri
membayangkan bagaimana kalau ketemu nanti, bagaimana kalau pegangan tangan
nanti, bagaimana kalau, dan bagaimana kalau. Fase paling indah yang pernah ada.
Tidur nyenyak dan
bangun pagi.
Jatuh
cinta adalah obat tidur dan obat bangun tidur alami yang paling mujarab. Efek dari
senyum-senyum sendiri bikin kamu bisa tertidur sambil senyum-senyum dan bisa
bangun pagi-pagi tanpa menyetel alarm terlebih dahulu. Tapi jatuh cinta,
sekaligus adalah penyebab insomnia.
Deg-deg-an.
Di
sini, adalah fase yang paling menentukan. Ketika kamu sudah nyaman dan merasa
cukup dalam hal pedekate dan ingin melanjutkan pada fase yang lebih serius. Sekali
lagi, ini adalah fase yang paling menentukan. Karena biasanya, semakin lama waktu
pedekate, semakin besar kemungkinan kamu terjebak di zona pertemanan. Kamu butuh
timing yang tepat untuk hal yang satu
ini.