Generasi Serba Salah
![]() |
EKSTERNAL KEYBOARD BUAT YANG SUKA TYPO DARI ANDROIDIOS |
Sekarang
eranya smartphone. Dan, perlahan
“stupidphone” mulai tergantikan, meski nggak sepenuhnya ditinggalkan. Ibarat
teman, pengguna smartphone adalah
teman yang datang pas lagi butuh doang dan pergi setelah apa yang dia butuhkan
sudah didapatnya.
Ibarat
sebuah hubungan, featured phone
adalah selingkuhan. Bedanya, dia adalah orang kedua yang nggak pernah disayang
melebihi yang pertama #uhuk.
Manusia
kekinian, menggunakan smartphone
untuk BBM-an, Twitter-an, WhatsApp-an, serta Friendster-an. Tapi begitu sampai
pada urusan telepon-menelepon, handphone
yang tadinya cuma berfungsi sebagai senter, langsung digunakan. Beberapa
mahasiswa menggunakan handphone jadul
hanya untuk berkomunikasi dengan dosen pembimbing dan orangtua di rumah/kampung.
Selebihnya, smartphone. Itulah salah
dua alasan kenapa featured phone
belum sepenuhnya ditinggalkan.
Smartphone memang membawa perubahan besar
dalam dunia komunikasi. Perpindahan media komunikasi pun berlangsung cepat. Di
sana-sini bakal semakin jarang ditemukan orang-orang menggunakan ponsel tanpa
layar sentuh. Pertama lebih simpel, kedua gengsi. Ya, kamu nggak mungkin betah
berlama-lama menggunakan perangkat Nokia 3230 di tengah teman-teman yang
menggunakan perangkat berbasis Android, iOS, atau Windows Phone.
Sekarang
juga adalah era kejayaan social media
dan instant messaging. Dukungan penuh
kejayaan ini hanya diberikan pada smartphone,
bukan featured phone. Kenalan kamu di
bus Transjakarta atau angkutan umum nggak akan lagi menanyakan “nomor hape kamu
berapa? Nanti aku SMS”, tapi “PIN BBM kamu berapa? Nanti aku PING!!!”, atau
mungkin “username Twitter kamu apa?
Nanti aku mention biar dapat follback”. Mau bertahan dengan featured phone tanpa smartphone
juga rasanya nggak mungkin lagi sekarang. Jadinya serba salah. Lagi pula,
tukang ojek aja sekarang udah pake smartphone
juga.
Tapi
di balik megahnya dua era ini, ada satu masalah yang “menghantui” para pengguna
smartphone sejagat maya. Typo. Belakangan
ini, seiring pesatnya kemajuan teknologi, kata ini juga semakin ramai
dibicarakan. Keramaian kata “typo” hampir sama seperti pembahasan “hilal”
jelang lebaran.
99,9%
ponsel dengan layar sentuh menggunakan tombol QWERTY. Tombol ini adalah
penyebab utama terjadinya kesalahan dalam penulisan tersebut.
Kesalahan-kesalahan paling seling terjadi akibat typo ini beberapa di
antaranya adalah…
Di era smartphone juga, kebutuhan para penggunanya semakin bertambah. Pada era sebelumnya, pengguna featured phone hanya membutuhkan dua hal; pulsa dan sinyal. Sekarang, pengguna smartphone membutuhkan lebih banyak dari dua hal itu. Misalnya saja…
Powerbank.
Bisa
apa kamu dengan smartphone tanpa powerbank saat colokan lagi ngambek sama
kamu?
Tongsis.
Akui
saja. Fungsi smartphone setelah ber-social media dan ber-instant messenger adalah untuk selfie
dan groufie. Groufie tanpa tongsis sekarang ibarat olshop tanpa JNE, TIKI dan
Kantor Pos. gimana caranya ngirimnyaaaaaaa…
Kebutuhan
wajib manusia kekinian ini juga bisa kamu baca lengkap dalam satu halaman khusus di sini.
Satu
hal yang pasti di era gadget, adalah bahwa kelak kita di generasi ini akan
dikenal dengan generasi typo, generasi menunduk, dan generasi anti sosial. Kita
adalah bagian dari generasi yang serba salah. Pesan gue, sebaiknya kita lebih
bijak menggunakan teknologi. Atur ulang waktu kita dalam membagi antara dunia
maya dan dunia nyata, juga selingkuhan. Jangan sampai nasibnya senahas featured phone. Da-dah!