Catatan Perpisahan

Setiap yang bertemu pasti akan dipisahkan. Entah cepat, entah lambat. Entah sementara, atau selamanya. Yang pasti adalah, itu pasti. Dalam fase sementara itu, nggak banyak orang yang bisa bertahan, terlebih jika awalnya mereka sering, atau selalu bersama.

Banyak cara Tuhan mempertemukan cinta. Nggak sedikit pula caranya untuk memisahkan. Mulai dari cara bertemu yang nggak sengaja, sampai yang sengaja dipertemukan. Mulai dari perpisahan yang menyakitkan, sampai yang orang jaman sekarang menyebutnya; perpisahan yang indah. Tetapi buat gue, bagaimanapun, perpisahan selalu menyakitkan.


Everythings happen with a reason. Tuhan nggak pernah mempertemukan kita dengan orang yang salah, orang yang nggak tepat, atau waktu yang nggak tepat ketika bertemu orang yang tepat. Semua ada sebabnya.

Kita bertemu dengan orang yang aL4y untuk mengukur tingkat kedewasaan kita. Dipertemukan dengan orang yang lebih tua agar kita mengerti menghargai dan belajar menghargai. Dipertemukan dengan yang lebih muda agar kita bisa berbagi pengalaman. Lalu kita bertemu dengan perpisahan, agar kita mengerti, mau belajar, dan menghargai sebuah kebersamaan.

Perpisahan sama saja dengan kesendirian. Meski ada beberapa yang nggak benar-benar sendiri. Pada fase itu, kita akan benar-benar merasa bahwa yang telah pergi benar-benar akan dirindukan. Yang telah berlalu akan dikenang, dan yang menjadi impian akan dikejar dengan masa lalu sebagai bekal untuk suatu hari yang lebih baik.

Kita diharapkan untuk menjaga betul, sebaik mungkin, apa yang kita miliki hari ini sampai kita bertemu dengan perpisahan itu suatu saat nanti. Hingga pada akhirnya, siap atau nggak, kita tetap akan berpisah. Selamanya.

Copyright © N Firmansyah
Building Artifisial Newsletter.