Selamat Tahun Baru, Resolusi
“Nggak terasa ya, udah tahun baru”
Orang
selalu bilang ini setiap kali menjelang pergantian
tahun. Tapi buat gue, terasa banget. Terasa banget tahun ini cepat berlalu
#lha. Yang gue pikirin adalah, nasib resolusi di tahun berjalan. Sekali lagi,
resolusi.
Yang
paling sering gue temui adalah jomblo minta jodoh, yang pacaran minta dilamar,
LDR minta dipertemukan, dan pengangguran minta kerja. Yang terkahir itu juga
termasuk dari salah satu wishlist
gue. Serius.
Gue
pribadi punya banyak sekali harapan-harapan yang gue camkan di tahun malam
tahun baru yang lalu dan berharap bisa mencapainya tahun ini tapi sampai
sekarang baru beberapa yang kesampaian. Dan tahun depan gue akan berharap hal
yang sama tahun ini untuk gue capai tahun depan.
Kalo
diperhatikan, resolusi itu sama seperti mengulang mata kuliah yang sama di
semester yang beda. Kita memprogram mata kuliah itu dan berharap semuanya
baik-baik saja dan berjalan sesuai harapan. Tapi pada kenyataannya selalu saja
ada satu dua yang nggak sesuai dengan harapan. Akhirnya kita terpaksa
memprogram ulang di tahun berikutnya.
Ibarat
anak sekolah yang habis ulangan, mereka harus remedial karena hasil nggak
sesuai harapan.
Kesimpulannya,
mungkin harapan yang terlalu banyak sehingga kita nggak bisa fokus, atau
persiapan yang minimal dan mengharap hasil yang maksimal. Hukumnya adalah,
nggak pernah ada hasil maksimal dari persiapan minimal. Dan mau nggak mau, kita
harus mulai dari awal lagi dan harus bisa belajar dari kesalahan kemarin untuk
mencapai hasil maksimal. Tentunya kali ini dengan persiapan yang lebih matang.
Asal jangan gosong karena kematengan aja.