Jadi, Apa Lagu Favorit Lo?
Setiap orang pasti
punya lagu favoritnya masing-masing. Karena gue orang, ya gue juga punya. Buat
gue pribadi, lagu udah jadi teman sehari-hari. Pepatah Inggris mengatakan: Hidup tanpa lagu, bagaikan langit malam
tanpa bintang. Di tengah kesibukan kuliah, lagu-lagu favorit gue selalu
menemani
setiap waktu. Sama seperti kuliah juga, lagu-lagu favorit gue diputarnya terjadwal.
setiap waktu. Sama seperti kuliah juga, lagu-lagu favorit gue diputarnya terjadwal.
Mulai dari bangun pagi, kalo nggak ada kuliah pagi, gue pasti mutar
lagu-lagu yang ala-ala hip-hop seperti Party Rock Anthem, Right Now, Waiting
For The End dan lagu-lagu semacam itu. Masuk waktu tidur siang, gue nggak
pernah sekali pun nggak ditemani sama lagu-lagu. Biasanya tidur siang gue penuh
dengan lagu-lagu yang genre-nya “di atas rata-rata”. Kadang gue suka dengar
lagu-lagu Reggae dari Souljah seperti: I’m Free, Welcome to Ma Paradise-nya
Steven dan “Pohon Kelapanya”, atau lagu-lagu dari Slank dan Iwan Fals yang
liriknya nasionalis nusuk-nusuk.
Malam hari juga beda lagi. Buat gue, malam hari itu waktunya buat dengar
lagu-lagu melow. Gue paling suka nambahin ke playlist gue lagu-lagu dari
Coldplay, Secondhand Serenade, Muse (yang slow
aja), Bondan Prakoso, Michael Learn to Rock dan kawan-kawannya. Dan hal
demikian udah jadi rutinitas gue sehari-hari. Cuma, ada saat-saat tertentu di
mana gue bakal ngubah kebiasaan gue ini seperti:
Pada saat gue ketemu teman-teman, ngumpul bareng. Biasanya gue bakal
sering mutar lagu-lagu Reggae di malam hari, atau lagu-lagu kenangan seperti Ayu
Tingting Ebiet G. Ade atau Tommy J. Pisa (Jebakan umur nih, Men!) bahkan
nggak jarang gue bakal heboh dengerin lagu dangdut ketika gue lagi ngumpul
bareng teman-teman SMA gue. Gokil!
Lalu, seumur hidup, lo pasti bakal ketemu saat-saat yang disebut galau.
Gue tahu, pada saat galau, lo akan cenderung mendengarkan lagu sedih dan nggak
jarang ada orang yang mutarnya sampai berulang-ulang. Kok gue tahu? Ya iyalah,
gue juga pernah kayak gitu, waktu masih muda. Tapi, setelah gue cari informasi,
ternyata: jenis dan lirik lagu yang kita
dengarkan bisa mempengaruhi cara berpikir kita. Misalkan lo suka dengerin
lagu yang sedih ketika lo lagi sedih, maka lo akan jadi semakin sedih karena lo
akan cenderung meresapi lirik sedih dari lagu itu, bukan nadanya. Sejak itu,
ketika gue lagi dalam fase yang disebut galau, gue nggak pernah lagi dengar
lagu sedih. Sebaliknya, ketika gue sedih atau banyak masalah, gue lebih senang
medengarkan lagu-lagu seperti The Final Episode dari Asking Alexandria,
Sleepwalking-nya BMTH, Alesana, 30 Seconds To Mars, Buller For Ma Valentine,
Atreyu, Burgerkill, dan lagu-lagu dengan genre “di atas rata-rata”.
Itu versi gue Men. Versi orang kan beda-beda. So, what is your favorite song?