Tips Menjual Rumah di Bandung



Bandung dikenal sebagai kota wisata yang nyaman dikunjungi. Kota Bandung semakin tertata rapi sejak Ridwan Kamil menjadi walikota. Pertumbuhan kota yang pesat karena berbagai obyek wisata dan berdirinya institusi-institusi pendidikan menambah kepadatan penduduknya.

Factory Outlet yang tumbuh bagai cendawan di musim hujan, sentra kerajinan sepatu Cihampelas adalah magnet bagi pecinta fashion produk dalam negeri. Museum geologi, wisata gedung sate dan pemandangan pegunungan di Bandung Selatan merupakan obyek-obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. 

Seperti kota besar lain, Bandung juga tak mau kalah dengan pembangunan vertikal yaitu rumah susun. Namun variasi jenis apartemen dengan berbagai daya tariknya mungkin membuat konsumen sedikit bingung menentukan pilihan. Sehingga rumah tapak masih menjadi pilihan utama masyarakat yang ingin tinggal di Bandung.

Bagi sebagian orang, rumah minimalis tapak lebih nyaman. Pertimbangan pertama adalah halaman rumah yang cukup memadai meski sekadar untuk carport dan membuat taman minimalis. Penghematan biaya juga menjadi pertimbangan yang tidak dapat diabaikan. Iuran bulanan untuk biaya-biaya service di apartemen cukup tinggi dibandingkan di perumahan yang mungkin berkisar puluhan ribu. Rumah tapak juga cenderung memiliki ruang lapang sehingga mudah didesain ulang.

Mengingat kota kembang telah menjadi kota besar yang menarik minat wisatawan maka tidak terlalu dibutuhkan tips menjual rumah di Bandung. Pemilik rumah hanya harus pandai menyesuaikan harga sesuai kawasan  dan lokasi rumah. Lazimnya harga jual rumah semakin tinggi jika berlokasi di dekat fasilitas umum  atau memiliki daya tarik khusus. Misalnya rumah di kawasan dekat kampus. Properti yang berada di sekitar universitas dan institusi pendidikan  berharga jual tinggi sebab siswa, mahasiswa yang domisilinya jauh dari kampus memerlukan rumah kost sebagai tempat tinggal. Semakin dekat lokasi sebuah rumah dengan jalan raya biasanya harga semakin mahal. Namun perlu diingat bahwa pembeli tidak hanya memperhatikan faktor lokasi rumah tetapi juga kondisi rumah apakah layak huni atau perlu perbaikan di sana sini. Rumah yang memerlukan perbaikan membutuhkan biaya renovasi sehingga calon pembeli biasanya akan menawar harga jual hingga 30%.

Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.