Di Malang Nggak Cuma Ada Apel
A long long time ago, konon katanya, Steve Jobs pernah
sebulan penuh nggak mandi ketika sedang sibuk-sibuknya mengembangkan Apple Inc.
sebelum menjadi perusahaan besar seperti sekarang. Dan cara menjaga badannya
tetap segar dan bugar adalah dengan makan buah yang segar seperti buah apel.
Steve percaya hanya dengan makan apel bisa bikin tubuh tetap segar tanpa mandi.
Entah
itu memang benar atau hanya bualan seorang Steve Jobs, tapi untuk urusan mandi
gue juga adalah salah satu orang yang masuk kategori pemalas. Gue bahkan dulu
pernah beberapa kali ngantor tanpa mandi, because
I think taking a bath before you go is an option, bukan kewajiban. Dan
salah satu cara gue menjaga penampilan agar terlihat tetap rapi adalah cuci
muka dan basahin rambut serta tidak lupa pake deodoran. Gue adalah penganut
aliran mandi nggak mandi nggak ada bedanya. Makan buah? Oh, tentu saja. Gue
juga adalah seorang penyuka buah terutama buah apel. Sama seperti yang dimakan
oleh mendiang Steve Jobs untuk menjaga tubuhnya tetap segar sepanjang waktu
itu.
Ngomong-ngomong
soal buah apel, gue jadi ingat Malang. Kata bokap yang pernah punya mitra
bisnis dengan orang Malang, di sana pohon apel sama kayak pohon kelapa, ada di
hampir setiap sudut. Imajinasi gue yang waktu itu masih berusia anak-anak dan
ingusnya masih meler ke mana-mana langsung membayangkan diri berada di Malang, dikelilingi
pohon apel dan makan buah apel segar yang dipetik langsung dari pohonnya dengan
perasaan gembira dan bahagia tak terdefinisikan. Iya, gue senorak itu. Maklum,
di tempat gue tinggal jangankan pohon apel, buah apel saja harus beli di pasar
yang jaraknya jauh banget dari rumah. More
than that, harganya muahal bingits!
Tapi
ketika gue mulai mengenal dunia luar, teknologi, dan internet pada khususnya,
gue pun akhirnya tau kalau di Malang nggak cuma ada apel yang jadi ikon kota
itu. Kata salah seorang teman gue yang kuliah dan tinggal di sana, Malang nggak
cuma terkenal dengan apelnya, tapi juga ada keripik tempe, keripik buah yang
terdiri dari keripik nangka, apel, salak, kelengkeng, semangka, melon, nanas,
pisang, belimbing, dan buah pilihan lainnya. Selain itu ada juga sari apel, pia
malang, bakpao telo, orem-orem, cwie mie, soto kampung, dan nasi mawut yang
jadi andalan temen gue karena harganya yang murah tapi rasanya nggak murahan.
Anak kos banget.
“Kamu
harus ke Malang biar bisa buktiin sendiri kalau di Malang nggak cuma ada apel,”
kata teman gue.
Karena
pilihan kuliner yang banyak tersebut, gue tiba-tiba jadi punya rencana buat
liburan ke Malang. Selain karena gue orangnya impulsif, tentu saja. Aslinya
sebenarnya gue nggak terlalu doyan makan. Biasanya cuma nyobain dikit, lalu
ganti ke menu yang lain. Begitu seterusnya sampai ibukota pindah ke planet
namec.
Untuk
mewujudkan keinginan gue menghabiskan waktu liburan di Malang, dan nggak berakhir mengenaskan seperti ketika liburan ke Kalibiru, gue pun mulai hunting
tiket pesawat dan hotel dari sekarang biar bisa dapat harga murah. Tapi setelah
gue pikir-pikir, booking tiket pesawat lalu booking hotel itu ternyata cukup
banyak membuang waktu karena harus booking tiket pesawat dulu, bayar, booking
hotel lagi, lalu bayar lagi. Kenapa nggak bikin satu paket aja? Booking tiket
pesawat dan hotel di satu tempat, dan cukup sekali bayar.
Setelah
browsing dan mencari tahu sana-sini, akhirnya gue ketemu sama Traveloka yang
ternyata memungkinkan untuk memesan tiket pesawat dan hotel sekaligus. Gue
senang banget dengan adanya paket wisata Traveloka ini karena jadi nggak perlu
lagi pesan tiket pesawat dan hotel secara terpisah. Selain mudah dan saving
time, ternyata pas mau bayar harganya juga lebih murah daripada pesan terpisah.
Gimana nggak makin ngiler, coba? Udahlah ngehemat waktu, bayar cuma sekali
untuk dua jenis tiket berbeda, harga juga lebih murah. Sisa uangnya kan lumayan
buat digunakan hunting kuliner khas Malang yang ternyata bejibun seperti yang
gue sebutkan di atas. Syukur-syukur kalau sisa uangnya bisa disimpan buat
berangkat haji dan umrah. Ehe.
Kata
temen gue sih, nggak perlu beli tiket hotel. Cukup beli tiket pesawat,
nginepnya bisa di tempat dia. Tapi daripada waswas dan tidur gue nggak nyenyak
karena harus tidur berdua sama cowok di kamar kos yang sempit, mending gue booking
tiket pesawat dan booking hotel sekalian biar gue bisa istirahat sehabis
jalan-jalan dengan puas tanpa takut ada yang mengganggu. \\o//