Bukan Review: ASUS ZenBook Flip UX360UA
Rumah Sejuta Martabak
Tentrem Hotel, Yogyakarta City, Indonesia
Sekarang
ini banyak pekerja lepas, pebisnis maupun traveler yang membutuhkan notebook
serba bisa yang dapat digunakan secara instan dan fleksibel dalam berbagai
situasi dan kondisi. Hal itu tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memenuhi
kebutuhan pekerjaan mereka.
Dengan
melihat peluang itu, ASUS hadir di pasar notebook dengan nama ZenBook Flip
UX360UA dengan spesifikasi yang sangat mumpuni pada dapur pacunya yang
dikomandoi oleh prosesor Intel® Core™ i5-6200U dan i7-6500U atau generasi ke-6.
ASUS ZenBook UX360UA yang merupakan ultrabook 13.3 inchi berbasis sistem
operasi Windows 10 Home dengan layar resolusi hingga QHD+ 3200 x 1800 tersebut
dapat dijadikan sebuah notebook touchscreen biasa, tablet ultra tipis, atau
perangkat apa pun di antara keduanya.
Dengan
ketebalan hanya 1.3 centimeter dan bobot 1.3 kilogram serta baterai yang mampu
memasok daya hingga 12 jam, ASUS ZenBook Flip UX360UA merupakan pilihan sempurna
untuk pebisnis dan traveler, atau siapa pun yang butuh notebook serba bisa yang
bisa digunakan secara instan di berbagai situasi.
“ASUS
ZenBook Flip UX360UA mewarisi seluruh DNA yang notabene adalah milik ZenBook
klasik, namun dilengkapi sentuhan individu pada form factor-nya yang convertible,”
sebut Juliana Cen, Country Product Group Leader ASUS Indonesia. “Ia memiliki chassis unibody yang dikemas dari
selempeng aluminium solid, dengan lid yang dibalut pola concentric circle khas ZenBook,” jelasnya.
Selain berbeda dari sisi
prosesor, ASUS ZenBook
Flip UX360UA juga memiliki ketidaksamaan lain yang terletak
pada beberapa aspek hardware lainnya. Namun fitur utama yakni flip (bisa
dilipat) masih disandang olehnya.
Meski masih sama-sama dirancang berkonsep flip, desain hinge atau engsel pada UX360UA dibuat lebih unggul dan diberikan nama Jewel Hinge. Saking hebatnya, desain engsel tersebut berhasil mendapatkan penghargaan pada ajang Computex 2016, yakni Best Choice Golden Award dan Computex d&i Award.
Tak
dapat dipungkiri, basis desain ZenBook 3 memang layak mendapatkan sorotan serta
perhatian lebih. Karena selain begitu cantik dan elegan, ASUS banyak
menyelipkan sejumlah “rahasia” yang bakal mengejutkan bila kamu mengetahuinya. Semakin
penasaran bukan ingin “menelajangi” lebih jauh fitur-fitur unggulanya? Mari ikuti
gue, kita bahas lebih lanjut mengenai ASUS ZenBook Flip UX360UA berikut ini.
Desain Minimalis
Khas DNA ZenBook
Selain
bergaya flip, ZenBook UX360UA merupakan notebook dengan racikan desain yang
bisa dikatakan sempurna. Bodinya yang ringan, tipis, elegan dan berbalut metal
adalah unsur utama yang selalu melekat pada notebook satu ini.
Aksen-aksen
desain yang ikonik seperti gaya lingkaran konsentris, desain tepian yang
melengkung, tetap disertakan. Bedanya jika ZenBook sebelumnya memiliki warna
gold dan grey, versi UX360UA memilih rose gold dan grey sebagai busananya.
Seperti
yang disinggung sebelumnya, berkat penyematan Jewel Hinge, ZenBook Flip UX360UA
berhasil menyabet penghargaan pada ajang Computex. Tapi, apas sih sebenarnya Jewel
Hinge itu?
Cobalah
perhatikan lebih teliti pada bagian engselnya. Ada warna yang berbeda yang
menyerupai dan terkesan seperti perhiasan bukan? Diselimuti dengan balutan
warna emas yang agak gelap engsel inilah yang dinamakan dengan Jewel Hinge.
Meski
terlihat sangat kontras, namun sebenarnya padanan warna yang diberikan pada
hinge untuk menyatukan antara bodi dan layar sangat serasi. Desain ini
dikatakan terinspirasi dari sebuah perhiasan.
Engsel tersebut menggunakan
mekanisme multi-gear metal yang dibuat sangat presisi, sehingga
membuatnya mampu berputar sangat mulus tanpa tersendat dan menggenggam display
dengan aman di
berbagai sudut.
In
other words, ZenBook
Flip UX360UA is stepless. Tidak akan
ada suara tekukan yang terdengar saat kamu melipat layarnya.
Yang
lebih menarik sebenarnya, ASUS menyatakan bahwa hinge tersebut telah diuji coba
hingga lebih dari 20.000 percobaan buka-tutup. Itu dimaksudkan untuk memastikan
agar pengguna dapat mengubah ZenBook Flip secara mudah dari laptop berkinerja
tinggi menjadi tablet ringan setiap saat, tanpa kendala yang begitu berarti.
Ada
perbedaan cukup mendasar pada desain hinge di UX360UA dan CA. Jika
diperhatikan, engsel pada UX360UA lebih besar dan tidak didesain dengan konsep
jewelry.
Dengan
bobot hanya 1,3 Kg, tentu saja ZenBook Flip UX360UA menjelma menjadi perangkat
yang sangat ringan. Membawanya dengan tas bersamaan dengan banyak buku di dalamnya
pun tidak akan memberatkan penggunanya. Rasanya hanya seperti membawa buku-buku
biasa tanpa ZenBook di dalamnya.
Bicara
soal ketebalan, notebook ini memiliki bodi yang tipis yakni 13.9mm. Untuk
menggambarkannya, coba saja dekatkan sebuah pulpel pada sisi pinggir notebook.
Nah, kira-kira ketebalannya hampir menyamai alat tulis tersebut.
Ada
beberapa poin pada aspek desain yang layak dipuji. Pertama, coba perhatikan
sisi ujung terluar notebook untuk membuka perangkat tersebut. Jika kamu bisa lihat
dengan jeli, pada bagian bawahnya dibuat agak melengkung sekitar 15 derajat, hal
tersebut dimaksudkan untuk memudahkan jari saat ingin membuka notebook.
Ketika
ingin menutup notebook tersebut juga, di pinggiran bodi serta bagian atas LID
cover seperti telah dilengkapi dengan magnet sehingga notebook akan tertutup
dengan cepat dan mudah tapi tetap tidak memengaruhi fisik perangkat tersebut.
Engsel
tersebut juga terbuat dari material baja karbon dengan ketebalan 4.5 mm. Material ini telah melalui pengujian ketat dengan mekanisme buka/tutup sebanyak
20ribu kali untuk memastikan keandalan dan kekuatannya. ASUS mengklaim, melalui
standarisasi material dan pengujian yang telah dibuat, engsel notebook itu
mampu bertahan sangat lama bahkan seumur hidup.
Transformasi Empat
Bentuk
Nah,
sampai juga di bagian paling keren yang wajib diulas mengenai ASUS ZenBook Flip
UX360UA. Ya, fungsi convertible!
Yang
pertama, sebagai sebuah notebook maka tentu saja kamu bisa menggunakan
perangkat ini selayakanya notebook pada umumnya.
Mode standar ASUS ZenBook Flip UX360UA |
Kedua
ketika kamu ingin bermain game atau menggunakanya sambil bersantai, kamu bisa
mengubahnya ke dalam mode tablet dengan memutarnya 360 derajat. Ketika ZenBook
Flip UX360UA menjadi tablet, Windows 10 seketika merespon hal itu dan mengubah
tampilan user interface-nya ke dalam
mode tablet, jadi tidak perlu repot-repot lagi mengganti mode-nya karena
UX360UA akan membacanya secara otomatis.
Tablet mode untuk main game atau bersantai |
Meski
begitu, ada sedikit kelemahan saat pengguna mengaktifkan mode ini karena
layarnya akan terasa lebih besar dan bobotnya terlalu berat sehingga demi
keamanan dan kenyamanan sebaiknya kamu memegangnya dengan dua tangan.
Ketiga, ada mode tend atau
berbentuk seperti tenda. Bentuk ini berguna pada saat kamu ingin
menampilkan
sesuatu menggunakan notebook tapi terkendala dengan space atau
ruang yang terbatas. Mode ini cukup asik ketika kamu ingin menggunaka ZenBook Flip UX360UA untuk
menonton video menggunakan meja yang kecil.
Tend Mode untuk menonton |
Keempat
atau yang terakhir adalah mode display. Bentuk satu ini tentu sangat
berguna ketika pengguna ingin
menjadikan perangkat tersebut sebagai standing
display untuk kebutuhan presentasi. Tidak
perlu mengganti perangkat yang digunakan, cukup buka dokumen yang ingin kamu presentasikan
lalu ubah ke mode display dan selamat melakukan presentasi!
Display mode untuk presentasi |
Kelengkapan Port
ASUS
ZenBook Flip UX360UA
menggunakan dukungan sejumlah port konektivitas mutakhir untuk membuatnya up-to-date dan beradaptasi dengan
tuntutan zaman. Antara lain di
sisi kiri, ada tombol power dan volume serta port USB 3.0 type A, pengatur
volume serta tombol power.
Tersedia pula exhaust untuk mengeluarkan panas yang
terjadi ketika notebook berada dalam kondisi load maksimal.
Sementara di sisi kanan,
ada HDMI, USB 3.1 Type C, USB 3.0, audio jack dan port charger, serta pembaca
SD-card.
Tampaknya sejumlah port penting lain seperti Ethernet dihilangkan agar bisa
mereduksi ketebalannya. Namun jangan khawatir, sebab di dalam boks telah
tersedia dongle Ethernet untuk memudahkan kamu
memasang kabel LAN guna menghubungkannya
dengan akses internet berbasis kabel.
Selain
itu, dukungan konektor USB 3.1 Type C juga memungkinkan perangkat ini mampu
berterima-kirim data dengan kecepatan maksimal mencapai 10 Gbps. Artinya speed yang mampu dicapainya 40 kali
lebih kencang dari USB 2.0. Port ini juga sekaligus menjadi sarana untuk
mengecas notebook tersebut.
Panel Quad HD+
dengan Teknologi Touchscree 5 mm
ASUS
ZenBook Flip UX360UA dilengkapi dengan teknologi layar beresolusi Quad HD (3200
x 1800) piksel. Panel layar tersebut memiliki tingkat refresh rate 60 Hz yang
juga dilengkapi dengan panel IPS display.
Panel
layar itu memiliki fitur wide view atau bisa dilihat dengan cakupan pandangan
yang luas dan memiliki sekitar 5,76 juta piksel warna. Atau bisa juga dikatakan
40 persen lebih tinggi dari panel layar yang dimiliki Apple Macbook 13 inchi
yang dilengkapi dengan Retina Display.
Resolusi
ini memang masih berada di bawah 4K namun sudah sangat mencukupi untuk memenuhi
berbagai kebutuhan komputasi mobile dengan skenario seperti membaca dokumen,
merender foto atau dokumen digital lainnya secara lebih jelas dan tajam,
memutar film beresolusi tinggi dengan warna yang sangat tajam dan hidup dan
lainnya.
Secara
lebih spesifik, notebook ini memiliki besaran nilai color gamut atau sRGB 72
persen dari batas tertingginya yakni 100 persen. Nilai tersebut cukup tinggi
mengingat layar standar hanya memiliki nilai color NTSC 50 persen. Berbekal
fitur tersebut, ASUS ZenBook Flip UX360UA mampu menampilkan gambar yang lebih
natural dan lebih hidup.
Sementara
itu nilai pixel per inch (ppi) adalah
276 dengan tingkat kecerahan layar 350cd/m2. Display-nya juga telah dilengkapi
dengan teknologi IPS Panel sehingga tetap bisa dilihat dengan nyaman dari suduh
kemiringan hingga 178 derajat (wide angle).
Memutar
konten 4K sekalipun dengan notebook ini, hasilnya tetap memuaskan. Menyaksikan
tayangan di luar ruangan dengan kondisi pencahayaan yang terang sekalipun bahkan
masih aman. Gambarnya masih bisa dilihat dengan jelas dan bagus seperti
menonton di dalam ruangan teater. Sangat keren, kan?
Sementara kualitas layar
sentuhnya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sensitivitas dan keakuratan
yang diberikannya sangat mumpuni. Meski hanya menyentuhnya sedikit, layar
tersebut langsung meresponnya dengan baik.
Pihak
ASUS sendiri menyatakan telah memberikan sensor sentuhan dua kali lipat lebih
sensitif daripada teknologi touchscreen
yang umumnya diberikan pada kebanyakan perangkat berlayar sentuh. Sensor
tersebut diklaim mampu merespon dengan baik, bahkan ketika diameter daerah
sentuhan hanya berjarak 5 mm.
ASUS ZenBook Flip
UX360UA Punya Segudang Fitur untuk Mengoptimalisasi Visual.
Meski
telah menyelipkan komponen hardware yang mumpuni untuk mengoptimalisasi
tampilan visual, ASUS tampaknya tidak lantas puas begitu saja. Untuk mendukung
dan memperkuat aspek tersebut, mereka telah mengembangkan sebuah software
khusus.
Software
tersebut antara lain bernama ASUS Splendid Technology, Tru2Life Video, dan
TruVivid.
Pertama gue ingin mengupas software bernama Splendid terlebih dahulu.
Teknologi ini mampu mengoptimalisasikan berbagai kondisi gambar agar dapat
ditampilkan dengan sebaik mungkin. Sehingga, apa pun aktivitas yang kamu
lakukan, baik menyaksikan film ataupun melihat foto, semua tampak lebih hidup.
Di
dalam Spendid pun terdapat empat buah mode yang bisa dipergunakan pengguna
untuk menyetel layar agar nyaman ketika dipergunakan. Empat mode tersebut
antara lain, Normal Mode, Eye Care Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode.
Normal Mode, adalah mode di mana LCD telah
diprogram (setting) secara lebih optimal untuk kenyamanan tampilan visual.
Penggunaan mode ini cocok untuk bekerja sehari hari, seperti mengedit dokumen
dan melihat gambar.
Eye Care Mode, adalah mode di mana kecerahan
pada cahaya biru di layar akan direduksi untuk menghindari cedera pada retina
mata. Mode ini dirancang untuk keperluan penggunaan laptop dalam waktu yang
lama.
Mode
ini juga merupakan fitur teknologi terbaru yang telah dirancang oleh para engineer ASUS, dengan mempertimbangkan
faktor kesehatan pada mata tadi. Cahaya biru pada layar akan dikurangi hingga
33 persen. Seperti diketahui ketika komputer dalam keadaan hidup (bekerja)
display akan menampilkan cahaya biru pada rentang spektrum 450-495 nm. Cahaya
biru tersebut merupakan salah satu penyebab dari degenerasi makula dan cedera
pada retina. Dengan fitur Eye Care yang terdapat di dalam Splendid, cahaya pada
panel LCD akan dibuat lebih kuning (redup) untuk mengurangi dampak cedera
tersebut.
Vivid Mode, adalah mode di mana kamu akan
mendapatkan kontras warna, serta ketajaman gambar yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Hal itu berguna untuk memberikan pengalaman visual yang lebih hidup
untuk melihat gambar seperti pemandangan di dalam film, foto dan lainnya.
Manual Mode, adalah mode di mana pengguna
dapat dengan bebas mengatur kecerahan dan tampilan pada layar sesuai dengan
preferensi yang diinginkan.
Gue
sendiri sudah menguji aplikasi ini dan mendapati bahwa, eye care mode memang
sangatlah menarik. Ketika mengaktifkannya dan menggunakan notebook dalam waktu
yang lama, gue masih merasa mata sangat nyaman menggunakannya (menatap layar
notebook).
Kedua,
TruVivid. TruVivid adalah sebuah teknologi untuk menyempurnakan kejernihan,
kecerahan dan tingkat responsifitas pada layar. Teknologi ini mentransformasi
desain yang umumnya diberikan pada layar perangkat pintar. Desain konvensional
pada sebuah gadget umumnya tersusun atas empat lapisan antara lain pelindung
kaca, panel sentuh, celah udara dan modul LCD.
Nah,
pada TruVivid, ada bagian yang dieliminasi dan digabungkan sehingga hanya
menyisakan dua lapisan yakni pelindung kaca dan panel sentuh dan LCD. Hal ini
memberikan dampak positif berupa tampilan yang lebih jelas, di mana nilai
transparasi optiknya bisa mencapai di atas 94 persen dibandingkan desain panel
layar perangkat pintar konvensional. Hal ini juga dapat mereduksi reflection rate (tingkat pantulan
bayangan) di layar hingga mencapai 67 persen.
Terakhir
adalah teknologi bernama ASUS Tru2Life Video yang diklaim akan selalu mampu
menyajikan tampilan gambar bergerak yang mengagumkan pada perangkat ini.
Tru2Life dikembangkan menggunakan teknologi pengolah gambar terbaru yang dapat kamu
temukan pada perangkat televisi high-end
modern. Fitur ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang realistis terhadap
sebuah video. Caranya dengan
meningkatkan kontras hingga 200 persen untuk memberikan ketajaman warna yang
akurat dan detil.
Performa Ngebut
dengan Prosesor Kelas Atas
Berbeda
dengan sang adik, ZenBook versi UX360UA dilengkapi dengan komponen prosesor
yang lebih kencang untuk mengoptimalkan kecepatan.
Prosesor
yang tersimpan di dalamnya adalah Intel® Core™ i7-6500U dan ada pula versi yang
menggunakan prosesor Intel® Core™ i5-6200U. Sang mikroprosesor ditemani dengan
RAM sebesar 8 GB dengan konfigurasi dual channel. Sementara kapasitas media
penyimpanan yang disediakan sebesar 512 GB menggunakan Solid State Drive (SSD)
SATA m.2. Melalui Konfigurasi RAM dual channel, kinerja UX360UA tentu saja akan
semakin kencang.
Prosesor
ini memiliki teknik fabrikasi 14 nm yang dapat di-boost kecepatannya hingga 3.1GHz.
Jajaran prosesor ini juga merupakan salah satu jajaran chip hemat daya yang
dibuat oleh Intel®. Hal itu semakin dipertegas oleh nilai TDP-nya yang hanya 15
W. Ketika diatur pada konfigurasi tertinggi, konsumsi listriknya mencapai 25 W
sementara konsumsi listrik terendahnya adalah 7.5 W.
Hal
ini juga mengindikasikan bahwa meskipun performanya kencang, kamu akan tetap
mendapatkan masa pakai baterai yang hemat. ASUS sendiri mengklaim bahwa baterai
yang tertanam di dalam ZenBook Flip UX360UA bisa digunakan selama 12 jam.
Prosesor
ini sendiri membawa dukungan chip grafis Intel HD Graphics 520 yang memiliki
nilai base frequency 300MHz dan juga
frekuensi dinamis maksimal 1.5GHz. Di dalamnya juga telah tertanam fitur-fitur
unggulan yang dapat memaksimalkan kemampuan kartu grafis kamu menjadi lebih
baik antara lain OpenGL, DirectX, Intel InTru 3D technology, clear video HD,
serta WiDi atau wireless display.
Terdapat
sistem operasi yang terinstal secara langsung ketika kamu pertama kali membelinya
yakni Windows 10 sebagai sistem operasi terbaru dan terbaik dari Microsoft.
Melalui
rangkaian spesifikasi yang cukup tinggi seperti ini, seharusnya notebook ini
mampu menjalankan berbagai aplikasi produktivitas dengan sangat baik dan tanpa
hambatan. Memainkan game-game ringan hingga sedang sebagai media hiburan hingga
menyaksikan konten video beresolusi Full HD pun rasanya akan mampu memberikan
pengalaman penggunaan yang baik.
Dari
hasil pengujian, jelas terlihat bahwa notebook ini memiliki performa yang lebih
dari cukup untuk menjalankan beberapa program yang ringan, sedang hingga berat.
Multitasking terasa begitu lancar tanpa lag
berarti meski berpindah pada aplikasi yang rakus memori seperti game, editing foto
dan video.
Bermain
game dengan grafis 3D pun cukup mengasikkan. Hanya saja, kamu tidak bisa menyetel
preset dengan settingan rata kanan atau maksimal. Namun preset grafik medium
pun rasanya sudah cukup.
Namun
gue sangat mengacungi kinerja terlebih
lagi kinerja baterai pada perangkat ASUS ZenBook Flip UX360UA ini, ketika
mengetesnya untuk berbagai macam keperluan produktivitas seperti mengetik,
mengedit foto, menonton video, hingga bermain game ringan semua bisa dikerjakan
dengan baik. Nyaris semua berjalan mulus tanpa kendala berarti.
Proses
booting juga berjalan sangat cepat
karena harddrive-nya telah
menggunakan SSD. Berikut ini gue juga sempat menguji bagaimana kemampuan harddisk-nya dalam prosesi read and write berbagai perintah.
Pengalaman Mengetik
yang Menyenangkan
Beberapa
kali gue sudah menyinggung mengenai keunggulan notebook ini sebagai perangkat
yang sangat cocok untuk diajak bekerja mobile. Kurang lengkap rasanya jika belum
menceritakan mengenai pengalaman mengetik menggunakan keyboard-nya yang telah
dilengkapi dengan fitur chicklet.
Keyboard
pada perangkat ASUS ZenBook Flip UX360UA telah dilengkapi dengan fitur backlight alias keyboard yang bisa
menyala. Mengetik pada tutsnya pun terasa begitu empuk.
Salut rasanya ASUS bisa
menciptakan keyboard yang sedemikian empuk tersebut pada sebuah notebook yang
tipis. Kenyamanan mengetik pada perangkat ini disebabkan karena ZenBook Flip UX360UA memiliki sebuah fitur yang dinamakan dengan
key travel sedalam 1.5 mm. Artinya tingkat kedalaman tekanannya mencapai 1.5
mm.
Menarik
untuk diketahui, bagaimana cara ASUS merancang sebuah keyboard yang tipis dan
ringan, namun tetap empuk ditekan. Jawabannya adalah, karena mereka
mengoptimalkan elastisitas karet silica gel yang berada persis di bawah tombol
keyboard untuk memberikan kenyamanan ekstra pada tekanan. Sehingga meskipun
ketinggian scissor keyboard dipangkas (1.5mm) kamu akan tetap merasa nyaman.
Pengalaman menjajal touchpad-nya pun tak kalah menyenangkan.
Touchpad tersebut sangat empuk ketika ditekan sehingga memudahkan gue bekerja
dengan menggunakan
ZenBook Flip UX360UA ini. Ukurannya pun luas dan ASUS selalu konsisten akan hal
ini. Meski ukuran notebook hanya 133 inchi
tetapi tidak lantas mengorbankan aspek touchpad-nya.
Touchpad-nya pun telah
mendukung fitur smart gesture yang
dinamakan dengan Precision Touch Pad (PTP). Secara sederhana, fitur ini
adalah serangkaian pola
gerakan khusus yang telah dibuat secara sistematis untuk pengoperasian
touchpad yang lebih nyaman.
Misalnya
saja ketika gue ingin melakukan
klik kiri, gue hanya tinggal
menyentuhkan satu jari
pada touchpad. Sementara untuk men-drag gue
menggunakan satu jari kemudian
geser ke arah yang gue inginkan
untuk melakukan drag. Ada juga mode untuk melakukan zoom in/zoom out hanya
dengan mencubit touchpad menggunakan ibu jari dan telunjuk. Sangat kekinian.
Suara Jernih yang
Menggelegar
Berbeda dengan sang adik, ASUS ZenBook Flip
UX360UA telah memiliki dukungan audio dari Harman/Kardon. Hasilnya tentu saja
sangat memuaskan sebab suaranya sangat powerfull dan jernih. Melalui dua buah
grill speaker yang terletak di
bagian bawah, audio yang dikeluarkan cukup mampu membuat telinga kamu berdecak
kagum. Memang tidak terlalu keras suaranya, tetapi terdengar mantap dan tidak
pecah serta bulat dan pas.
Menurut
gue, peletakan dua buah speaker di bagian depan, tepatnya di
bawah area palmrest, bisa dikatakan cukup cerdas. Mengapa? Sebab suara yang
keluar akan memantul dengan sempurna dan berhadapan langsung dengan
penggunanya. Alhasil, audio pun terdengar bagus, tidak pecah (cempreng) dan
terasa bulat.
Ketika gue mengujinya
dengan memaksimalkan volume hingga batas tertinggi, dentuman suara yang
dikeluarkan terasa kencang dan renyah. Tak hanya itu, kualitas keluaran suara
pun dapat diatur lebih lanjut sesuai keinginan pengguna dengan aplikasi
AudioWizard yang sudah ada di dalam ASUS ZenBook Flip UX360UA ini.
Melalui AudioWizard, gue bisa men-setting
suara ke dalam lima buah mode, yakni music mode, movie mode, recording mode,
gaming mode, speech mode, atau juga mematikannya.
Baterai
Sebagai
perangkat yang menomorsatukan fleksibilitas pengguna, tidak lengkap rasanya
jika tidak membahas mengenai daya tahan baterai. Komponen baterai juga menjadi
salah satu yang penting untuk dibahas pada perangkat ini sebab hal ini menjadi
salah satu nilai jual yang ditawarkan ASUS. Mereka mengklaim baterai perangkat ASUS
ZenBook Flip UX360UA mampu bertahan hingga 12 jam.
Menggunakan
type Lithium Polimer, kapasitas daya tampungnya mencapai 57Whrs, dengan 3 cell
unit tertanam di dalamnya. Gue menggunakan sebuah aplikasi bernama BMark untuk
memperkirakan masa hidup (durasi penggunaan) ketika dia digunakan dalam mode
normal maupun full load (kerja
berat).
Hasilnya,
menurut aplikasi tersebut, ASUS ZenBook Flip UX360UA ini mampu bertahan
diperkirakan kurang lebih selama 10 jam ketika digunakan dalam keadaan normal.
Hal-hal yang mencakup mode normal, penjabarannya antara lain mengetik sambil browsing
atau blogging (posting blog atau blogwalking), sesekali menonton video,
mengetik dalam waktu lama, mendengarkan musik dan sambil sesekali bermain game.
Namun ketika menjalankan aplikasi tersebut, baterainya tidak terisi penuh
melainkan hanya 97 persen.
Sedangkan
apabila dipaksa untuk bekerja sangat berat, misal merender video, bermain game
berat dengan grafik 3D dalam waktu lama bahkan nonstop, dan penggunaan ekstrim
lainnya, maka BMark memperkirakan waktu pakainya hanya skitar 5 jam. Untuk perangkat
yang tidak dikhususkan untuk pekerjaan berat, ASUS ZenBook Flip UX360UA menurut
gue sudah sangat lumayan dalam hal daya tahan baterai.
Sebagai
kesimpulan, perangkat ASUS ZenBook Flip UX360UA ini sangat direkomendasikan
untuk kamu yang begitu mencintai aktivitas di luar ruangan ataupun kamu yang
dituntut untuk selalu produktif pada kondisi seperti itu. Segala unsur dan
keunggulan yang berkaitan dengan portabilitas dan mobilitas sudah tersedia
sangat lengkap di dalamnya antara lain daya tahan baterai yang lama, perangkat
yang tidak panas, kinerja yang kencang, dan bobot yang ringan serta desain yang
tipis.
Jika
melihat harga, memang cukup tinggi untuk menebus satu perangkat ASUS ZenBook
Flip UX360UA ini. Di Indonesia, perangkat ini dilepas ke pasaran dengan dengan
harga 17jutaan (i7-6500U) dan 15jutaan (i5-6200U). Tapi, setelah melihat
keunggulan dan kecanggihan yang ditawarkannya, rasanya tidak perlu berpikir dua
kali untuk memilikinya.