Menjadi Salah Satu yang Ada di Depan Panggung


Gara-gara listrik di kantor mati, gue jadi buka-buka folder di laptop dengan asal dan nggak sengaja ketemu dengan folder yang berisi foto-foto Linkin Park, band kesayangan gue yang sudah tiga kali mampir ke Jakarta tapi belum pernah sekali pun kesampaian buat nonton.

Gue buka beberapa foto secara acak dan teringat kali pertama gue suka dengan Mike Shinoda dkk. Pertama kali gue jatuh cinta dengan band yang bermarkas di Los Angeles, California ini bukan lewat lagu-lagu legendarisnya seperti In the End, Numb, From the Inside ataupun Breaking the Habit. Pertama kali gue kenal Linkin Park kalau nggak salah ketika SMP kelas dua. Ketika itu gue lagi duduk di depan kelas sehabis jam olahraga sambil dengerin musik bersama beberapa teman lainnya. Tiba-tiba gue mendengar satu lagu yang agak nge-rap yang dimulai dengan suara melodi dan disusul dengan suara drum yang ritmenya diulang sampai beberapa kali.

“Wah, asik juga ini lagunya,” kata gue setelah lagunya hampir habis.

“Judulnya A Place for My Head, Linkin Park,” jawab temen gue.

Setelah itu, semuanya selesai gitu aja.

Sekitar sebulan kemudian, gue ikut acara bazaar musik yang diadakan di lapangan deket sekolah gue. Iya, jadi zaman SMP-SMA gue pernah nge-band juga biar keliatan keren. Tapi waktu itu nggak bawain lagu-lagu keras karena tangan gue bisa keram kalo kelamaan metik gitar. Waktu itu gue cuma bawain lagu Ungu – Bayang Semu dan lagu Kehidupan milik God Bless yang dicover sama U9. Keren? Menurut gue di zaman itu keren banget. Kalau sekarang sih… ya masih keren. HAHAHA.

Ketika band penutup tampil, yang ternyata adalah band dari senior gue di sekolah, salah satu lagu yang mereka bawain adalah A Place for My Head-nya Linkin Park yang sekitar sebulan lalu gue kagumin itu.

Pulang dari acara bazaar itu, gue langsung nyari semua lagu Linkin Park dan gue dengerin semuanya satu per satu. Ternyata lagunya asik-asik semua, sampai akhirnya gue bikini playlist sendiri lalu gue cari semua lirik lagunya, sejarah tentang Linkin Park-nya, sampai siapa nama-nama pasangan dari para personelnya. Di awal-awal ngeblog bahkan gue pernah menulis ulang sejarah tentang Linkin Park di blog gue ini.

Sambil menunggu listrik nyala lagi, gue pun membuka website Melon Indonesia buat dengerin musik. Alasan gue memilih Melon Indonesia kali ini dalam mendengarkan musik adalah karena begitu membuka websitenya gue langsung disuguhkan dengan daftar lagu-lagu terbaru yang lagi hits atau yang sedang FRESH! Jadi gue nggak perlu bingung lagi mau milih lagu apa buat menemani gue yang lagi ngegalauin listrik padam.

Selain itu, ada juga MELON PICKS yang berisi lagu-lagu pilihan dari tim MelOn. Mulai dari lagu-lagu dari penyanyi dalam negeri, lagu-lagu barat, hingga lagu-lagu Korea dan Mandarin yang bisa gue pilih sesuai selera dan mood gue.

Dan, yang paling penting, ada MELON CHART yang berisi tangga lagu terpopuler dari dalam dan luar negeri. Biar nggak keliatan kudet, gue harus tau dong lagu-lagu apa aja yang lagi digemari dan banyak didengerin manusia-manusia kekinian. HEHEHE.


Sampai sekarang gue masih tetap sering menikmati musik-musik berkualitas dari Linkin Park, gue masih sering nontonin video-video konser mereka yang gue simpan di laptop gue dan bahkan gue masih berlangganan newsletter mereka via email. Seperti itulah cerita singkat, awal kenapa gue menyukai Linkin Park dan beberapa band sealiran lainnya. Gue juga masih berharap Linkin Park masih akan mengadakan world tour dan mampir ke Jakarta lagi, dan pada saat itu tiba, gue pengen jadi salah satu yang ada di depan panggung mereka.
Copyright © N Firmansyah
Building Artifisial Newsletter.