Nyaman Tanpa Beban
Rumah Sejuta Martabak
Yogyakarta City, Indonesia
Saat
masih tinggal di Makassar beberapa bulan lalu, gue sering menghabiskan waktu di
bengkel milik teman gue setiap akhir pekan. Kebetulan bengkel milik teman gue
ini hampir selalu rame dengan orang-orang yang datang untuk service mobil ataupun sekadar bertanya-tanya
spare part dan hal baru apa tentang
mobil yang sedang digandrungi.
Untuk
beberapa waktu, gue juga pernah bepergian bersama teman gue si pemilik bengkel bersama
beberapa teman lainnya buat sekadar jalan-jalan ke berbagai tempat buat refreshing kalau bengkel sedang sepi.
Biasanya kami jalan-jalan ke tempat-tempat yang kurang ramai kendaraan seperti
di daerah perbukitan atau pegunungan yang jaraknya bisa berjam-jam dari tengah
kota.
Tapi
ada yang aneh dari teman gue pemilik bengkel ini ketika kami bepergian; dia
nggak pernah mau melajukan mobilnya di atas kecepatan 60 km per jam. Di
awal-awal gue sering nebeng mobil dia, gue masih bersikap biasa aja, tapi makin
ke sini gue jadi makin bosan dengan kondisi jalanan yang sepi dan perjalanan
yang masih panjang seharusnya mobil seorang pemilik bengkel seperti dia ini
bisa bawa dilajukan dengan laju yang lebih maksimal.
“Gila
lu, Men, bawa mobil di jalanan sepi kayak gini kayak lagi nyukurin rambut anak
umur delapan bulan, lambat!” kata gue menyindir.
“CUPU!”
kata temen gue yang lainnya.
Dan
jawaban teman gue si pemilik bengkel sekaligus pemilik mobil ini bikin gue
bingung antara pengen ketawa selebar-lebarnya atau sedih sesedih-sedihnya.
“Sayang,
Bro. Nanti lecet, kan kasian.”
Seorang
pemilik bengkel dengan sejuta ide buat mobil-mobil pelanggannya takut dengan
goresan kecil di mobilnya sendiri.
Sebagai
teman yang baik, gue pun menyuruhnya untuk ikut asuransi guna memindahkan
risiko kepada pihak perusahaan asuransi jika mobilnya mengalami kerusakan
karena kecelakan, pihak asuransi kan menanggung semua biayanya.
“Apaan
tuh?”
Gue
pun menjelaskan sambil dia menyetir dengan kecepatan yang nggak pernah lebih
dari 60 km per jam.
Asuransi all risk mobil adalah asuransi khusus untuk
mobil yang sering juga disebut sebagai asuransi komprehensif atau keseluruhan.
Jenis asuransi mobil yang satu ini akan membayar klaim untuk segala jenis kerusakan,
mulai dari kerusakan ringan, sedang, berat, hingga kehilangan.
“Bukannya
asuransi mobil cuma menanggung kerusakan 75% ke atas ya?” tiba-tiba salah
seorang teman gue menyahut, sementara si pemilik mobil masih diam dan terus
menyetir.
“Beda,”
kata gue. “Itu asuransi TLO alias Total Lost Only. Asuransi dengan jenis TLO
nggak akan menanggung kerugian dalam skala kecil seperti lecet karena mobilnya
ketiban cicak atau bungkusan mie instan. Bahkan 75% kerusakan itu akan
diperiksa sedetail mungkin dan jika nggak memenuhi 75% kerusakan, maka klaim
ganti rugi kerusakan nggak dapat diproses. Dengan kata lain, mobil dengan
asuransi TLO hanya bisa diganti rugi atau ditanggung pihak asuransi ketika
mobilnya nggak bisa lagi jalan alias mogok total.”
“Sek,
sek…”
Tiba-tiba
si pemilik mobil bersuara.
Gue
memasang kuping.
“Jadi
asuransi all risk mobil apa yang direkomendasiin buat gue?”
“Ada
banyak, tapi Futuready adalah salah satu yang bisa jadi pilihan.”
Futuready
adalah Broker Asuransi Online pertama yang memegang lisensi resmi dari OJK
dengan nomor KEP-518/NB.1/2015 tanggal 18 Juni 2015. Futuready juga adalah
bagian dari AEGON, salah satu perusahaan asuransi terbaik di dunia yang
berbasis di Den Haag, Belanda. Jadi buat kamu yang sudah pernah ke Belanda
seharusnya bisa tau tentang salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia
ini.
Sebagai
informasi tambahan, Futuready nggak bikin asuransi sendiri, tapi mereka memilih
produk-produk asuransi terbaik dari berbagai perusahaan asuransi terkemuka dan
menawarkannya kepada calon pelanggan dengan informasi yang jujur, ringkas dan…
nggak memihak. Bahkan, semua informasi dan saran independen yang diberikan
Futuready nggak dipungut biaya sama sekali.
“Futuready
membuat semua tentang asuransi jadi lebih mudah ya.”
YAP!
“Kalau
gitu, putar balik aja yuk. Jalan-jalannya ditunda dulu aja,” kata si pemilik
mobil.
“YEEEEE!!!”
kami bersorak, lalu kami pun tetap melanjutkan perjalanan setelah ngetokin
kepala si sopir. Dengan asuransi all risk mobil, perjalanan jadi lebih nyaman
dan tanpa beban.