Susah Payah Tanam Benih, Dipetik Orang Lain



Minggu pagi yang dingin karena hujan baru saja berhenti meneteskan butir-butirnya ke bumi dan menyisakan jalanan yang lembap, gue membuka pagi dengan sakit perut yang nanggung banget karena masih setengah ngantuk. Tapi akhirnya gue paksakan turun ke WC bawah buat bertapa subuh-subuh, kali aja dapat wangsit atau bayangan nomor togel. Niatan mau buang hajat di bawah karena di WC atas nggak ada air, eh ternyata di bawah sama aja. 

Akhirnya sambil nunggu kolam penuh (kebetulan PAM lagi nggak bersahabat dan kolam lumayan gede jadi butuh waktu sekitar 20-25 menit baru penuh), gue manasin air di galon, rencana mau bikin susu buat sarapan. Sambil bikin susu, sesekali gue menengok ke kolam kali-kali udah penuh padahal airnya ngalir lambat, selambat cara berpikir Patrick the Star, sahabat karib Spongebob the Spons.


Sekitar 10 menit kemudian susu gue udah jadi. Di ruang tamu, gue ingat ada nastar cs sisa lebaran idul fitri. Akhirnya gue ngambil satu toples dan nongkrong di teras sambil SMS-an sama pacar yang belum bangun. Dalam hati, sambil nyeruput susu dan gigit-gigit mesra nastar, gue berpikir kalo-kalo pas gue masuk ternyata ada orang yang ngambil ke-jongkok-an gue di WC. Apes bener kalo iya! Gerutu gue dalam hati.

Pas susu gue habis dan nastar tinggal setengah toples, gue balik ke dapur trus mau lanjut bertapa. Eh, ternyata bener, si Fajri, adek gue baru aja keluar dari WC sambil senyum-senyum lebar dan lega. “Eh, Abang, udah bangun? Di atas nggak ada air,” katanya, lalu nyengir dan berlalu.

Rasanya pengen gue gampar adek gue sendiri tapi gue tetap diam dan bersabar menunggu kolam yang kembali kosong terisi lagi.

Sambil duduk di meja dapur (iya, gue duduk di meja), gue berpikir dalam hati bahwa, sering kali memang, benih yang kita tanam adakalanya dipetik oleh orang lain. Di dunia mana pun hal demikian sering banget terjadi, termasuk dunia percintaan. Sekian hari, minggu, bulan, dan tahun memupuk rasa pada seseorang lalu pada akhirnya orang itu jatuh ke pelukan orang lain. Sialnya lagi, pelukan itu pelukan sahabat sendiri. Sering banget.

Akan tetapi, semuanya punya hikmah. Atas semua kejadian itu, kita harus mengakui dan menyadari bahwa sesuatu (mungkin enak kalo bacanya benih) yang kita tanam itu nggak harus semuanya kita petik sendiri. Semua punya rencananya masing-masing ke mana mereka akan berproses dan di mana mereka akan berakhir. Tinggal bagaimana kita berusaha sebisa dan semampu mungkin.

Copyright © N Firmansyah
Building Artifisial Newsletter.