Road to July, 9th
![]() |
FOTO: PEMILU.COM |
9
Juli tinggal menghitung kalender hari, gue sudah memutuskan untuk nggak
golput kali ini. Postingan gue ini nggak lebih dari sekadar ajakan untuk nggak
golput seperti mayoritas daftar pemilih pada pemilu sebelumnya, juga untuk
memberi gambaran sedikit dari apa yang gue tau tentang pemilu kali ini.
Sebelum
gue lanjut, agar tulisan ini terlihat hidup, pertama kali gue mau menulis
harapan kepada siapa pun yang terpilih nantinya, semoga bisa membawa negeri
kita ke kehidupan yang kita harapkan, kehidupan yang selama ini jadi impian,
angan-angan dalam hati dan pikiran kita, semoga semua itu bisa terwujud. Kita
semua sudah lama merindukan pemimpin yang bisa dan membawa Indonesia kepada
kemaknuran yang sebenar-benarnya makmur, bukan pemimpin yang bisanya cuma bagi-bagi
kursi karena dibesarkan oleh partai. Sedikit gue sesali, untuk menjadi
pemimpin, harus ikut partai. Tapi ya udahlah, demokrasi kita memang begitu.
Yang
kedua, gue prihatin terhadap media di tv yang menyedihkan. Gue sebut
menyedihkan karena mereka sudah nggak menyangkan berita sebagaimana baiknya.
Bahkan, kalo kalian perhatikan, dua tv nasional yang jadi siaran berita favorit
gue, keduanya sudah nggak netral, saling mendukung calon mereka. Tv Wow selalu
memberitakan kebaikan Prabowo dan menjelek-jelekkan Jokowi. Tapi Mexro Tv juga
sebaliknya, seperti menuhankan Jokowi dan menganggap Prabowo adalah musuh
negara. Sungguh geli. Setiap kali nonton berita, gue serasa digelitik Fergy,
kucing (calon) istri gue yang udah beberapa bulan ini nggak pernah pulang. Kabar
terakhir yang gue dengar, dia berjalan ke barat bersama Garfield dan Stuart
Litle menemani Jackie Chao mencari kitab suci. #sorigagalfokus
Intinya
adalah, kalo kamu nggak suka dengan Jokowi, bilang aja nggak suka, nggak perlu
lanjut menghina apalagi menyebar fitnar seperti yang diterbitkan tanpa izin
oleh tabloid Dodol Rakyat. Juga kalo kamu nggak suka Prabowo, bilang aja nggak
suka, nggak usah ungkit-ungkit masa lalunya yang belum tentu dia yang
benar-benar salah, kan? Toh, kalo dia benar bersalah seperti apa yang
dituduhkan di media, kenapa bisa lolos seleksi KPU untuk jadi capres? Kenapa
nggak diproses saat itu juga kalo memang terbukti? Tahun 98 udah lama banget, move on,
Vroh! Lagi pula, kalo capres pilihan kamu kepilih jadi pemimpin, nggak menjamin
sepenuhnya juga dia bisa bawa negara kita jadi lebih baik. Thats the point.
Terus
terang, gue menyukai sosok Joko Widodo dari segi keaktifannya melayani
masyarakat serta program-program kerjanya yang selalu berhasil ngehipnotis
orang buat suka kepadanya. Sayangnya, menjelang hari pemilu, semakin banyak
berita yang mengatakan gubernur Jakarta yang lagi cuti ini terlibat kasus
penggelapan dana bus transjakarta, meski belum ada bukti kuat tapi Tv Wow udah
memberitakannya seolah Jokowi adalah maling sandal masjid yang siap digebukin
berjamaah.
Tapi
juga, gue menyukai sosok pemimpin seperti Prabowo yang keras dan tegas, serta
tentu saja orang seperti ini bisa menjaga omongannya. Ya, harusnya begitu.
Dibanding Jokowi yang terbata-bata, selalu mengulang-ulang kalimat-kalimatnya
ketika ditanya, dan seperti nggak percaya diri ketika berbicara, Prabowo malah
menunjukkan cara berbicara pemimpin seharusnya, meskipun, maaf, cenderung
terlihat emosian setiap kali disinggung perihal masa lalunya. Para penyinggung
ini emang nggak tau diri, Prabowo aja udah move
on, masa mereka belum. Pftt.
Tapi
terlepas dari semua itu dan tentang siapa pilihan gue, nggak sepantasnya kita
mencaci maki dan mengolok-olok capres-capwapres yang kita nggak suka dan
menuhankan capres-cawapres idola kita. Toh, sejelek dan sebaik apa pun mereka,
salah satunya akan memimpin bangsa kita untuk lima tahun ke depan. Yang kita
harus lakukan adalah bersiap. Ya, bersiap. Bersiap dengan kemungkinan yang akan
terjadi jika semua nggak seperti yang kita harapkan, dan bersiap menjadi bagian
dari Indonesia yang lebih baik jika pemimpin terpilih kita mampu mewujudkan
impian kita rakyat Indonesia yang sudah sekian lama dijajah oleh ketidakmampuan
untuk maju.
Setelah
ini, kalo masih ada yang berpikir gue golput, jawabannya nggak! Tapi, gue nggak
akan bilang gue milih siapa, karena apalah arti gue nyoblos di balik bilik
suara kalo kalian udah tau siapa yang bakal gue pilih?
Yang
pasti adalah, harapan gue sama seperti hampir seluruh warga negara kebanyakan:
Indonesia bisa maju!
Pesan
gue simpel, jangan golput, apa pun hasilnya, bersiap untuk segala kemungkinan
dan dukung pemimpin kita untuk Indonesia yang lebih baik.