Bukan Review: Kingsman: The Golden Circle
Rumah Sejuta Martabak
Makassar City, South Sulawesi, Indonesia
Judul : Kingsman: The
Golden Circle
Sutradara : Matthew Vaughn
Produksi : Marv Films
Genre : Action, Adventure,
Sci-Fi, Fantasy, itulah
Durasi : Hampir dua setengah
jam
“Manners, maketh, man.”
Terakhir
kali nonton film yang ada Channing Tatum-nya kayaknya udah lama banget. Kalau nggak
salah tahun 2014 di film 22 Jump Street pas main bareng Jonah Hill. Lalu pas
liat dia muncul di trailer Kingsman: The Golden Circle gue langsung berpikir
kalau film ini bakal jadi penuh aksi dan kekonyolan. Ternyata, gue
berekspektasi terlalu tinggi soal kehadiram Tatum yang bukan Ariel ini di
sekuel Kingsman: The Secret Service. Yang banyak terlibat aksi justru Harry
Hart (Colin Firth) itu sendiri yang kita tau sudah berstatus almarhum di The
Secret Service. Pelajaran yang gue dapat dari hidupnya Harry Hart kembali di
Kingsman: The Golden Circle adalah, kita nggak boleh meng-underestimate orang yang sudah mati sekalipun.
Yap.
Kingsman: The Golden Circle adalah film lanjutan dari Kingsman: The Secret
Service yang bercerita tentang perekrutan agen mata-mata rahasia (iya,
mata-mata rahasia) terbaik di dunia untuk menyelamatkan dunia dari orang-orang
jahat tanpa diketahui oleh publik. Di The Golden Circle, identitas dan markas
Kingsman akhirnya diketahui musuh dan dihancurkan hingga tidak tersisa sedikit
pun. Eggsy (Taron Egerton) dan Merlin (Mark Strong) pun terbang ke Kentucky
untuk bertemu para agen Stateman yang ternyata adalah organisasi mata-mata yang
sama dengan Kingsman. Kalau di Kingsman: The Secret Service musuh mereka adalah
laki-laki psikopat terkenal fobia darah dan kaya raya bernama Richmond
Valentine (Samuel L. Jackson), maka di Kingsman: The Golden Circle musuhnya
adalah perempuan psikopat cantik kaya raya murah senyum rajin menabung dan bos
narkoba yang ngebet pengin terkenal bernama Poppy (Juliane Moore). Kingsman dan
Stateman bersatu untuk mengalahkan Poppy dan virus yang disebarkannya melalui
narkoba, set yang sama dengan virus yang disebarkan Richmond Valentine melalui
SIM card untuk smartphone.
Sebagai
pengagum Kingsman: The Secret Service, gue pengin bilang bahwa Kingsman: The
Golden Circle jauh lebih bagus dan lebih entertaining.
Penonton betul-betul dimanjakan dengan adegan-adegan khas Kingsman dan mata juga
disuguhi dengan tone warnanya yang cerah
tapi nggak mencolok. Banyak gadget dan senjata rahasia baru yang diperkenalkan,
dan beberapa jokes segar menjadi bumbu pelengkap. Meskipun ada beberapa adegan
yang nggak baru lagi buat gue karena mirip dengan yang ada di Hitman’s
Bodyguard dan beberapa film James Bond. Ya iya sih, film mata-mata kalau
kiblatnya bukan ke James Bond emang ke mana lagi? Kan nggak mungkin ke Baitullah.
Sedikit
spoiler lagi, buat kalian penggemar Channing Tatum sebaiknya nggak usah terlalu
berharap sama beliau. Mas Tatum hanya muncul sebentar di Kingsman: The Golden
Circle, sama kayak kehadiran Matt Damon di Interstellar. Bedanya, kalau di
Interstellar Matt Damon mati kepentok pesawat, di Kingsman: The Golden Circle
malah mengindikasikan Channing Tatum baru akan main full action di Kingsman
berikutnya. Intinya bayaran Channing Tatum di Kingsman 3 nanti akan lebih
tinggi daripada yang di The Golden Circle ini.
Satu
catatan untuk Eggsy, kalau di Kingsman: The Secret Service dia masih terlihat
seperti anak remaja yang baru nginjek masa puber dan nggak cocok banget pake
setelan jas, di Kingsman: The Golden Circle malah dia terlihat dewasa dan cool
banget. Cewek-cewek yang nonton sepertinya bakal menaikkan lagi standar untuk cowok
idamannya yang belakangan diinvasi oleh cowok-cowok Korea Selatan lewat drakor.
Secara
keseluruhan, Kingsman: The Golden Circle menurut gue cocok untuk ditonton oleh
semua kalangan, termasuk yang belum pernah nonton Kingsman: The Secret Service.
Bedanya, buat yang udah nonton film pertama akan lebih ngerti mana-mana saja adegan
yang termasukcallback dan yang belum
nonton tetap akan menikmati setiap adegan entertaining nan menegangkannya,
serta pemilihan backsound yang pas
banget walaupun belum sebagus yang ada di The Guardian of the Galaxy Vol. 1.
Satu
catatan lain, sebaiknya jangan langsung keluar studio begitu saja setelah film
selesai karena ada satu scene yang ditunggu-tunggu penggemar Kingsman setelah
post-credit yang pertama; Manners,
maketh, man*.
Rating
gue: 8.5/10
*Oke, maaf, bercanda :(