Bukan Review: Yalla-Shoot: Situs Live Streaming Ngeselin Tapi Paling Stabil
Sebagai
anak kos biasa yang menyukai Manchester United yang akhir-akhir ini
pertandingannya jarang ditayangkan di TV lokal, maka gue harus rela keluar
tengah malam atau dinihari kalau pengen nonton keseblasan kesayangan gue main.
Untungnya, nggak jauh dari kosan gue ada warteg yang langganan TV kabel dan
kebanyakan abang-abangnya juga suka MU. Jadi sepuluh menit sebelum kick-off
ketika gue ke sana, gue nggak perlu minta pindahin channel ketika ada
pertandingan lain yang jadwalnya samaan.
Tapi
ada kalanya gue jadi males nonton di luar. Entah karena lagi hujan deras, lagi
mager, atau karena pagar kosan udah keburu dikunci sama bapak kos. Mau lompat
pagar, takut dikira maling dan digebuk warga.
Di
saat seperti itu gue biasanya menghabiskan waktu di Twitter nungguin akun yang
live tweet. Banyaklah, ada Pandit Football, Bolanet, United Mansion, dan
following yang juga lagi nonton live. Tapi kadang gue nggak puas kalau cuma
nonton tulisan “GOOOOLLLL!!!” tanpa liat prosesnya, selebrasinya, dan keriuhan
selayaknya menonton sepakbola sungguhan. Karena itulah gue selalu mencari
akun-akun yang suka bagi-bagi link streaming gratis.
Tapi,
tapi, kadang link-link yang mereka bagikan itu nggak sesuai harapan. Ada yang
koneksinya terputus di tengah pertandingan, gambar kurang jelas, telat 30
menit, dan segala macam hal yang lumrah terjadi di situs streaming. Milih
website live streaming sama kayak milih pacar, jadi harus pinter-pinter milih.
Gue
sudah mencoba belasan bahkan mungkin puluhan situs live streaming setiap kali MU
main tapi nggak disiarin TV lokal dan gue lagi males keluar. Kebanyakan
mengecewakan, jadi gue memilih buat nongkrongin twit-twit di timeline Twitter
gue aja sambil berharap tim andalan gue menang biar nggak dicengcengin besok
paginya.
Tapi
setelah gue ketemu Yalla-Shoot, semuanya berubah. Streaming kini jadi
menyenangkan. Nggak lagi buffer sampe bikin baper. Sejauh ini, Yalla-Shoot
adalah situs live streaming paling stabil yang pernah gue coba.
Kelebihan Yalla-Shoot.
Lebih smooth.
Tampilannya
yang responsive untuk perangkat smartphone bikin Yalla-Shoot lebih smooth dan
nggak ngabisi kuota internet terlalu banyak. Dengan begitu juga, Yalla-Shoot
nggak bikin smartphone panas, dan kalau tim kesayangan kalah, hati juga nggak
panas-panas banget kayak lagi liat mantan pegangan tangan sama pacar barunya.
Nggak banyak iklan.
Yang
ngabisin kuota paling banyak saat streaming selain videonya sendiri, adalah
iklan. Yalla-Shoot meminimalisir iklan biar kuota jadi lebih hemat. Gue curiga
jangan-jangan yang bikin Yalla-Shoot ini anak kosan juga, jadi ngerti banget
sama keadaan. Tips dari gue, pokoknya kalo pertandingannya udah mulai, fokus
nonton aja, nggak usah klik macem-macem.
To the point.
To
the point yang gue maksud adalah, langsung menuju pertandingan yang sedang
berlangsung tanpa ada iklan lebih dulu seperti situs streaming lainnya atau
seperti iklan di YouTube yang nggak bisa di-skip itu. Pasti itu bayaran
iklannya tinggi banget sampe nggak bisa di-skip gitu.
Duh,
kok malah ngomongin YouTube. Apalah gue yang Bukan YouTuber ini.
Yang ngeselin dari
Yalla-Shoot.
Nggak
ada situs live streaming yang sempurna. Sesungguhnya memang sempurna hanyalah
milik Tuhan, dan lipatan dasi di logo Anonymous. Meskipun stabil dan lebih
hemat kuota, Yalla-Shoot juga punya beberapa hal yang ngeselin seperti…
Bahasa
komentatornya.
Liat
sendiri aja pas lagi ada pertandingan. Gue sendiri antara pengen ketawa sama
kesel karena konsentrasi gue gampang banget rusak terutama pas pertandingan
lagi seru-serunya.
Bahasa di
website-nya hanya Tuhan, mereka yang di sana, dan Google Translate yang tau.
Tapi
yang ini nggak papa sih, soalnya kan kalo pertandingan udah mulai bisa
di-full-screen biar tulisan yang nggak dimengertinya jadi nggak keliatan. Kalau
komentatornya ngeselin juga bisa di-mute, tapi apalah artinya nonton bola tanpa
denger keriuhan penonton. Gue jadi ingat, satu hal yang kadang juga suka bikin
gue males nonton di warteg deket kosan adalah ketika pertandingan berlangsung
sering tiba-tiba terdengar dangdut koplo dari arah dapur yang suaranya lebih
keras daripada suara TV yang volumenya udah full.
Ngabisin kuota.
Ya
walaupun lebih hemat dari yang lain, tetep aja live streaming bikin kuota lebih
cepet habis. Sebagai anak kos yang down to earth (ELAH!) gue kadang ngerasa
bersalah sama kuota gue terutama kalau Manchester United mainnya lagi jelek
kayak muka pacar kamu yang sekarang.
Gue
benci bilang ini, tapi kadang gue suka kepikiran dan ngebandingin harga kopi
warteg dan total kuota gue yang habis. Gue nggak pelit, ini cuma bawaan gue
sebagai mahasiswa ekonomi yang rajin masuk kampus walau hujan.
Ya,
walaupun Yalla-Shoot lebih banyak ngeselinnya, tapi paling stabil. Tip dari gue, kalau
mau nonton live streaming tim kesayangan kamu, pastiin dulu lawannya nggak
tangguh-tangguh amat biar kalau kalah bapernya nggak terlalu banyak dan nggak
terlalu kepikiran sampai kebawa mimpi. Gitu.