Tentang Blogwalking, Komentar, dan Hal Lainnya
Tulisan
ini bukan bermaksud menyinggung pihak tertentu, hanya saja gue pengen bilang
kalau tulisan ini terinspirasi dari kicauan salah seorang blogger yang sudah
lumayan senior. Ibu-ibu, cantik, dan masih muda.
Isi
kicauannya kurang-lebih ngejelasin kalau dia sudah berulang kali blogwalking ke
salah satu blog milik selebblogger tapi si selebblogger tersebut nggak pernah blogwalking
ke blognya dia, dan dia marah-marah sampai nandain blog tersebut. Itu blog atau daerah kekuasaan, kok
ditandain segala…
Hanya
satu kicauan dan gue begitu tertarik membahasnya dalam satu tulisan seperti
yang kamu baca sekarang ini.
Sampai
di sini, gue pengen klarifikasi dulu kalau, jelas yang dia maksud bukanlah gue.
Gue bukan selebblogger, dan gue nggak pernah liat dia ada di kolom komentar
blog gue.
Saat
itu, gue bertanya-tanya dalam hati: dari mana dia tau kalau orang dia maksud
memang nggak berkunjung balik ke blognya?
Menurut
gue, dia menyimpulkannya dari komentar. Jadi, menurut dia, blogwalking adalah
ketika kamu berkomentar di blog yang kamu kunjungi. Kalau nggak ninggalin
komentar berarti bukan blogwalking namanya.
Simpulan
ini didukung oleh salah satu tulisan di internet juga yang isinya,
“Blogwalking adalah kegiatan mengunjungi atau jalan-jalan ke blog orang lain. Biasanya dimulai saat blogger A mengunjungi blog si blogger B lalu meninggalkan jejak seperti komentar, follow blog, dan lainnya yang akan mendapatkan timbal balik dari si blogger B.”
Jadi
blogwaking tanpa meninggalkan komentar bukanlah blogwalking, menurutnya.
Gue
dengan tegas nggak setuju. Blogwalking adalah kegiatan mengunjungi blog orang
lain. Titik.
Saat
gue blogwalking, ada dua hal yang gue lakukan. Pertama, membaca lalu memberi
komentar. Kedua, membaca tanpa berkomentar. Apa isi komentar gue? Biasanya
saran, kritik, atau sanggahan kalau gue nggak setuju, dan dukungan kalau gue
setuju sama apa yang ditulisnya. Terus kenapa gue membaca tanpa berkomentar? Sederhana
aja, karena gue nggak tau harus berkomentar apa. Bagaimana mungkin gue
ngomentarin tulisan yang gue nggak tau harus komentar apa…
Saat
blogwalking dan gue menemukan tulisan yang bagus, gue biasanya lebih memilih
buat nge-share tulisannya dan pasti nanti balik lagi ke blog itu. Gue nggak
butuh dia berkomentar balik di blog gue. Karena bagi gue, blogging adalah
kegiatan bersenang-senang. Blogging adalah cara gue mengekspresikan perasaan
dan hal semacamnya.
Komentar
yang ditinggalin para pembaca blog gue adalah bonus. Gue nggak pengen orang
berkomentar di blog gue buat dikunjungi balik. Gue ingat, gue punya pembaca
blog setia yang juga seorang blogger. Setiap kali gue menerbitkan tulisan, dia
selalu berkomentar di blog gue atau di link yang gue sebar, kadang langsung
lewat private message. Tapi gue nggak
pernah berkomentar di blognya sama sekali, karena gue lebih suka membaca untuk
mengetahui informasi yang dia bagikan aja.
Di
sisi lain, ada selebblogger yang setiap dia selesai menerbitkan tulisan, gue
selalu meninggalkan komentar untuk tulisannya. Itu bukan semata-mata karena gue
pengen numpang eksis di blognya yang begitu ramai, tapi karena gue merasa
memang harus ngasih komentar. Sebagai catatan, selebblogger yang gue maksud
juga nggak pernah berkomentar di blog gue, but
that’s fine.
Dan,
gue hampir lupa, kalau kalian bisa lihat tab BLOGROLL di blog gue, di sana ada
salah satu blog juga yang tulisannya selalu gue baca tapi nggak pernah gue
komentarin. Gue juga nggak pernah tau kenapa gue lebih suka jadi silent reader
setiap kali berkunjung ke sana.
Gue
menulis ini, bukan berarti tanpa solusi. Masalah utama di tulisan ini adalah
masalah si blogger pemilik kicauan yang blognya nggak dikunjungi balik sama
selebblogger ‘idolanya’. Maka gue memutuskan untuk sekaligus ngasi solusi agar
ketika kamu meninggalkan jejak komentar di blog orang lain, orang itu akan
mengunjungi blog kamu dan berkomentar balik.
Pertama, kasih komentar
yang relevan.
Apa
yang kamu harapin dari komentar seperti ini di atas?
Komentar
berisi kritik, masukan, dan hal semacamnya akan cenderung bikin si pemilik blog
penasaran untuk tau siapa kamu. Dengan begitu akan lebih besar kemungkinan dia
mengunjungi balik blogmu.
Kedua, addressing.
Ketika
kamu meninggalkan komentar di blog orang lain tapi pengen dikunjungi balik,
pastikan ada identitas kamu nyelip di kolom komentarnya.
Kamu
meninggalkan komentar di blog orang lain dan berharap blogmu dikunjungi dan
dikomentari balik tapi cara berkomentarnya seperti contoh di atas, kamu salah
besar.
Ketiga, tetap nulis
aja.
Seperti
yang gue tegasin sebelumnya, jadikanlah blogging sebagai kegiatan
bersenang-senang, bukan menambah beban. Perlahan orang-orang akan meninggalkan
jejak dengan sendirinya tanpa kamu harapkan. Dan ketika waktu itu tiba,
bersiaplah untuk menerima komentar berupa kritikan tajam juga, bukan cuma
pujian.