Kebiasaan-kebiasan Manusia Kekinian di Path




ALEXANDER THIAN (@aMrazing)
Aplikasi Path hadir untuk membagi strata kehidupan manusia. Dari apa yang terposting di akun Path seseorang, kita bisa tau selera musik, selera film, selera makan, sampai dia orang (sok) kaya atau biasa saja. Yang suka check-in lintas planet nggak mungkin miskin, dan yang belum upgrade ke Path versi Premium pasti orang kaya yang pelit. Ups.


Seiring banyaknya gadget baru yang wow, anak muda kekinian makin eksis di dunia maya. Inovasi-inovasi baru bermunculan, tren media sosial juga makin tidak terbendung. Salah satu media sosial paling ramai setelah Facebook dan Twitter sekarang, ya Path. Banyak alayers yang bermigrasi dari Facebook dan Twitter ke Path. Yap, fitur di Path lebih lengkap. Kamu bisa pamer lagu apa saja seolah-olah kamu sedang mendengarkannya. Padahal jangankan dengar lagunya, tau lagunya saja baru pas dikasih rekomendasi dari Path. Ada yang suka check-in di tempat-tempat (yang katanya) gaul, padahal cuma lewat di depannya. Ada yang upload foto lagi di luar negeri, tapi nggak check-in, ternyata hasil Photoshop. Semua cuma untuk satu tujuan: mendapat banyak “love”. Hidup akan terlihat sempurna dengan “love” yang melimpah ruah.

Siapa yang sedih punya banyak cinta?

Tapi di balik itu semua, pasti anak Path pernah melakukan dan merasakan hal-hal seperti ini…

Setelah Awake, langsung listening to.

Kebiasaan paling umum anak Path sejati adalah listening to setelah mengaktifkan fitur awake. Padahal bukannya dengar musik malah tidur lagi. Sedih.

Tapi hal paling mengerikan dari fitur Sleep and Awake adalah ketika Sleep baru saja diaktifkan dan kuota habis, pas ngecek dompet, eh kosong. Nanti dikira mati sama orang-orang. Takutnya pas bangun, buka pintu rumah, udah ada karangan bunga dengan tulisan “TURUT BERDUKA CITA” di depan pintu pagar.

Buka aplikasi lain setelah “Sleep”.


Banyak yang suka pencitraan, sengaja cepat “sleep” biar dikira sedang program hidup sehat. Padahal sehabis “sleep” terbitlah BBM, Twitter, LINE, WhatsApp, Friendster. Eh sori, Friendster udah nggak ada.

Kasih “love” tapi nggak di-“love”-back.

Kamu yang ngaku anak Path pasti pernah, nge-love semua postingan yang muncul di timeline dengan harapan teman-teman kamu juga akan melakukan hal yang sama. Lalu nggak lama kemudian, pemberitahuan bertubi-tubi masuk seperti ingatan pada mantan yang selalu datang tiba-tiba. Tapi ada juga yang sudah ngasih love banyak dan nggak di-love-back. Jangan sedih. Kamu hanya harus tau, nggak semua orang mencintaimu dengan tulus selama pepatah “ada udang di balik batu” belum hilang dari buku sastra tahun 90-an.

Listening to padahal nggak lagi putar musik.

Udah dibahas nih di atas, tapi… Ngaku! Pasti ada yang kayak gini. Atau dengerinnya lagu ST 12 featuring Kangen Band tapi yang di-listening to di Path malah Metallica, Alesana, The Black Dahlia Murder, atau Meggi Z.

Berharap dapat love banyak, tapi cuma seen by yang banyak.

Pernah nggak sih, kamu anak Path, udah punya ide yang sebelum diposting kamu mikir, “wah ini pasti akan banyak yang love” tapi setelah diposting, orang cuma lalu lalang tanpa meninggalkan love, apalagi komentar? Gimana rasanya? Gak pengin listening to Cita Citata – Sakitnya tuh di Sini?

Check-in lagi di tempat nongkrong padahal lagi tiduran di kamar.

Salah satu pencitraan paling pencintraan yang pernah ada adalah mengaku lagi nongkrong, sendirian, padahal lagi baring-baring galau di kamar. Emang ada gitu orang nongkrong sendirian? Kuntilanak, keleus~

Damainya fitur “visit” tanpa notifikasi.

Mau visit, takut di-capture lalu di-share. Nggak visit, mati penasaran. Pernah di posisi ini? Tenang aja, kamu nggak sendiri. Anak Path yang udah setahun atau lebih semuanya pernah merasakan ini.

Salah room.

Ya namanya juga anak Path. Semua-muanya di Path. Upload foto di Path, stalking mantan di Path, sampai tidur juga di Path. Padahal tidur tuh enaknya di pelukan pacar, Vroh. Serius.
Pernah liat banyak yang posting foto banyak banget di Path, seolah-olah Path itu galeri pribadi? Pernah? Pernah? Ya namanya juga anak Path, nggak mau tau kalo ada Instagram yang diciptakan khusus yang suka upload foto. *sekarang bisa video pendek.

Punya kebiasaan teman Path yang nggak ada di atas? Share di kolom komentar! Dan… don’t let sharing is caring to be sharing is pamering. Do not!

Copyright © N Firmansyah
Founder of Artifisial Indonesia.