Alasan Kenapa yang Vakum (Harus) Nge-blog Lagi
Beberapa
tahun lalu, blog hanya menjadi media numpang-susun-kata-dan-curhat bagi
kebanyakan orang. Blog memiliki banyak user tapi hanya
pada kalangan tertentu. Tapi sekarang, anak yang baru masuk SMP bahkan udah
punya blog pribadi.
Nggak
bisa dipungkiri, blog kini selain (masih) jadi tempat curhat virtual, juga jadi
sarana pemberitaan yang wow. Walaupun masih banyak juga yang hobinya copy-paste atau nyebar
hoax. Gue
sendiri, pertama punya blog saat masih kelas dua SMA beberapa tahun lalu. Awalnya,
isinya curhatan (udah dicek), copy-paste-an, dan hal
memalukan semacam itu. Gue juga sempat vakum hampir setahun penuh karena gue
pikir gue nggak dapat manfaat dari nge-blog. Yang gue dapat hanya: nggak bisa move on dari mantan
karena semua tentang mantan gue, gue posting dan abadikan di blog dan gue nggak
bisa nggak membacanya setiap kali sign in ke blog gue. *brb sembunyikan
arsip*.
Tapi
makin ke sini, gue mulai merasakan kembali manfaat dari nge-blog ini. Gue
perlahan mulai menulis karya orisinil untuk mematahkan rekor “diam” gue di
diari virtual gue.
Karena
gue percaya,
Satu,
akan tiba suatu masa di mana peran televisi akan tergantikan oleh layar-layar
lebih kecil yang full
jaringan internet untuk saling berbagi informasi. Sehingga waktu akan lebih
banyak dihabiskan membuka blog tetangga untuk mencari informasi.
Dua,
blog jaman sekarang bisa digunakan untuk ngumpulin rupiah. Gue lebih spesifik
ke blog personal. Dari dulu sampe sekarang emang masih gitu, sih. Tapi
kebanyakan adalah media pemberitaan atau yang memang murni jualan alias
kelompok. Dewasa ini, gue mulai banyak menemukan personal blog yang
keuntungannya bisa bahkan lebih besar dari yang berkelompok. Gue nggak usah
sebutkan contohnya. Jangan sampai kalian stop baca postingan gue dan kabur ke
blog tetangga.
Tiga,
buat gue yang hobi nulis, beberapa penerbit suka mengadakan lomba yang
mengharuskan kita memposting tulisan di blog. jadi nggak ada alasan buat gue
untuk berhenti nge-blog.
Empat,
contoh besar orang sukses dari personal blog adalah Raditya
Dika. *padahal
udah bilang nggak mau ngasih contoh*. Dari blog, jadi penulis, aktor,
sutradara, dan... komika. Gue sih nunggu dia jadi mayat aja deh *ampun bangggg*.
Lima,
ya pokoknya nggak ada alasan deh buat nggak nge-blog. Nge-blog itu udah jadi
makanan sehari-hari. Kalo kamu kebiasaan membaca dan mengagumi blog orang, coba
pikirin deh seandainya itu tulisan kamu dan penulis yang blog-nya kamu baca
sedang membaca blog kamu. Kan, kereeennn....