Aku Anak Sekolah!
Pagi tadi,
gue terpaksa bangun pagi seperti anak sekolahan padahal gue masih libur. Semua
demi nganter adik gue terkampret ke sekolahnya yang sebenarnya dia bisa aja
jalan kaki. Gue sempat bilang, “Bukannya lo masih libur?” dengan nada yang
fals. Dia malah membalas ucapan gue lewat sms yang isinya kayak gini:
Gue tiba-tiba
jadi seperti kena hipnotis. Mata gue langsung melek dan kantuk hilang entah ke
mana. Dengan iming-iming uang jajan yang dibagi dua gue akhirnya mau nganterin
adek gue ke sekolah setelah ngecek dompet dan ternyata isinya sisa SIM dan KTP
gue.
Tapi
sebenarnya bukan itu. Bukan.
Sampai di
sekolahan, tepat di depan pagar sekolah adek gue, banyak banget anak sekolahan
yang nongkrong di luar area sekolah padahal gue liat jam, udah jam delapan lewat.
Gue jadi teringat something. Something I wanna tell #tsah!
Pertama, hari
pertama masuk sekolah setelah libur semester itu sebenarnya bikin galau.
Beberapa kelas nggak langsung terjadi proses belajar-mengajar. Biasanya siswa
cuma datang, bengong lalu pulang. Guru-guru yang datang baru beberapa. Kalau
pun datang, nggak ngajar, numpang eksis doang.
Kedua, siswa
dan siswi gue yakin sudah tau tentang itu. Itu sudah menjadi rahasia umum.
Anehnya, mereka tetap datang (meskipun nggak semua).
Kesimpulan
sementara gue, mereka-mereka yang masuk sekolah di hari pertama itu adalah
mereka yang udah nggak sabar pengen ketemu gebetan atau pacar mereka setelah
libur sekian lama. Tapi biasanya dalam suasana kayak gitu bukan isi kelas yang
ramai, tapi belakangnya.
Ada juga yang
saling curi-curi pandang. Senyum-senyum sendiri dan nggak sadar nabrak tembok.
Tapi saking senangnya karena senyumnya dibalas sama doi, sakitnya nggak terasa
walaupun jidatnya memar.
Dan
perhatikan aja. Yang nggak masuk sekolah di hari itu cuma ada dua jenis. Yang
pertama yang nggak (atau belum) punya pacar, dan yang kedua yang cintanya
bertepuk sebelah tangan alias disalip sama temannya. Percaya aja, gue pernah
ngalamin kok.